Patroliindonesia |Kab.Tangerang, Banten – Hiruk Pikuk Demo buruh kembali terjadi di beberapa daerah setelah beredarnya berita viral dari beberapa media yang meliput dan menaikan pernyataan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) saat menolak pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja dan menyuarakan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan DPR.
“MOSI TIDAK PERCAYA RAKYAT INDONESIA TERHADAP PEMERINTAH DAN WAKIL RAKYAT INDONESIA DALAM PENGELOLAAN NEGARA” Sumber: detik.com
Dari beberapa kalimat dan pernyataan itu seakan trlah membuat aksi yang menyulut aksi demo para buruh di Jakarta bahkan terlihat di beberapa daerah juga.
Kabupaten Tangerang menjadi salah satu areal daerah industri yang di padati oleh masyarakat buruh pekerja pabrik dengan aktifitas sosial masyarakat buruh bersama beberapa organisasi atau serikat pekerja, sehingga awak media patroliindonesia mendapati kemacetan yang dipadati oleh para pendemo dari para buruh yang terlihat marah dan menuntut pembatalan UU terkait aturan Outsorching dan Kontrak Kerja yang tidak memiliki kekuatan bagi para buruh.
Menurut Azis dari salah satu peserta aksi demo, hal ini di isu-kan akan terus berlanjut selama 3 (tiga) hari kedepan dan kemungkinan akan memuncak apabila tidak segera dilakukan tindakan.
Salah satu yang ditakutkan para buruh yakni adanya pekerja kontrak outsourcing seumur hidup tanpa batas jenis pekerjaan dan hilangnya Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Sementara, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial, Harijanto membantah adanya pekerja kontrak seumur hidup. Dia bilang nantinya kontrak akan diatur di Peraturan Pemerintah (PP) beserta kompensasinya.
“Itu saya kira tidak benar, kontrak seumur hidup itu tidak ada di draf yang baru. Justru itu kita malah sekarang kontrak itu akan diatur nanti melalui PP dan malah justru di UUD kita kompensasi,†katanya dalam acara Squawk Box CNBC Indonesia, Selasa (6/10/20).
Begitu juga soal pekerja outsourcing seumur hidup, menurut Harijanto, bukan berarti outsourcing sebagai pekerja yang dibayar murah.
Para petugas dari Pihak Kepolisan pun sudah terlihat sangat dipersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terlihat di setiap sudut jalan ada belasan motor pasukan brigadir khusus dan beberapa unit kendaraan mobil sedan dinas kepolisian hingga kesiapan unit mobil jenis lainnya yang siap digunakan untuk menghalau kemungkinan aksi demo buruh yang diluar batas.
Namun sayangnya kondisi tersebut seakan telah menghilangkan rasa takut pada kondisi pandemik Covid-19, sehingga Protokoler Kesehatan terabaikan.
(Red/Joe)