Belum Menerima BLT DD, Masyarakat Desa Satar Lenda Pergi Ke DPRD Manggarai Timur

Facebooktwitterlinkedinrssyoutubeinstagrammailby feather

Patroliindonesia.com |Manggarai Timur, NTT – Akhir-akhir ini pembagian BLT Dana Desa oleh pemerintah di tingkatan desa mewarnai pemberitaan di berbagai media. Pembagian BLT tersebut didasari karena adanya pandemi covid-19 yang cukup mempengaruhi perekonomian rakyat.

Berbeda halnya dengan yang terjadi di Desa Satar Lenda, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur. Hingga saat ini, Pemerintah Desa tersebut belum mengalokasikan anggaran BLT yang bersumber dari Dana Desa kepada masyarakat di desa tersebut.

Bacaan Lainnya

Fransiskus Mudi, warga Desa Satar Lenda mengungkapkan kekesalannya terkait belum dibagikannya BLT tersebut kepada masyarakat.

“Saya bingung mengapa desa kita sampai hari ini belum ada kepastian pencairan BLT Dana Desa. Sementara di desa yang lain BLT yang bersumber dari Dana Desa sudah dibagikan. Makanya saya dengan beberapa teman pada hari Selasa, tanggal 9 juni 2020 pergi mengadu ke DPRD dan Kepala Dinas BPMD Kabupaten Manggarai Timur. Jawaban Kepala Dinas BPMD Manggarai Timur bahwa pencairan tahap 1 anggaran Dana Desa untuk Desa Satar Lenda sudah dialokasikan untuk kegiatan fisik. Sedangkan untuk pencairan tahap 2, Pemerintah Desa belum menandatangani berkas pencairannya”, Ungkap Fransiskus.

Menanggapi hal tersebut, Fransales Hadiman, Kepala Desa Satar Lenda mengakui bahwa alokasi BLT yang bersumber dari Dana Desa untuk Desa Satar Lenda memang cukup lamban.

“Memang betul jika dibandingkan dengan desa lain, desa kita begitu lamban dalam mengalokasikan BLT DD. Akan tetapi itu bukan karena kesengajaan pemerintah desa. Sebenarnya keterlambatan itu karena penetapan APBDES DAN RPD lebih dulu ditetapkan, baru muncul ketetapan terkait penanggulangan covid-19”, ungkap Fransales.

Fransales juga menyampaikan bahwa pencairan tahap 1 Dana Desa yang berjumlah 300 juta lebih sudah terlanjur dialokasikan untuk kegiatan fisik. Kegiatan fisik itu berupa pembangunan TPT (Tembok penahan tanah) untuk fasilitas olahraga. Volume TPT tersebut kurang lebih berkisar 300 m3. Pengerjaannya melibatkan semua masyarakat sesuai RT masing-masing.

Lebih lanjut Fransales mengatakan bahwa selain untuk pembangunan fisik, Dana Desa itu juga dialokasikan untuk insentif dan honor tenaga medis, serta untuk pelayanan gizi karena Desa Satar Lenda termasuk desa yang memiliki masalah “stunting”.

Fransales meminta masyarakat untuk bersabar, sebab pembagian BLT Dana Desa tetap akan dibagikan, namun menggunakan Dana Desa tahap 2.

“Dananya ada, dan akan kami alokasikan untuk BLT. Akan tetapi saya meminta kepada seluruh masyarakat Desa Satar Lenda untuk tetap bersabar. BLT itu kita alokasikan ketika pencairan tahap 2. Kami sudah melakukan pendataan. Pencairan DD ini sudah diajukan. Ketika DD tahap 2 ini sudah cair nanti, maka kami akan membagikan BLT untuk 3 bulan sekaligus kepada Kepala Keluarga yang sudah terdata. Perbulan setiap KK tersebut mendapatkan BLT sebesar Rp.600.000. Jadi, untuk 3 bulan, total yang diterima oleh masing-masing kepala keluarga sebesar Rp 1.800 000. Untuk diketahui juga, BLT itu diambil dari 30% pagu anggaran tahun 2020. Totalnya sebesar Rp 270.000.000 dari pagu anggaran Rp 900.000.000”, tutup Fransales. (Iren Antus)

Facebooktwitterlinkedinmailby feather
 

Pos terkait