Patroli Indonesia, Lebak – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat sebanyak 13 rumah rusak akibat pergerakan tanah di Kecamatan Cirinten namun tidak menimbulkan korban jiwa.
“Ke-13 rumah yang rusak itu setelah dilanda hujan deras beberapa hari pada awal Desember 2020,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Banten, Rabu (13/1/2021).
Masyarakat yang kondisi rumahnya rusak berat terpaksa mengungsi di rumah saudara maupun tetangga guna mengurangi risiko kebencanaan.
Petugas BPBD kini terjun ke lapangan untuk melihat secara langsung sehubungan pergerakan tanah di daerah itu kerapkali terjadi,terlebih curah hujan tinggi.
Lokasi pergerakan tanah yang menimbulkan 13 rumah warga yang mengalami kerusakan cukup berdekatan dengan pemukiman Baduy Dalam.
“Kami minta warga tetap meninggalkan rumah yang rusak akibat pergerakan tanah itu guna menghindari korban jiwa,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, pemukiman masyarakat yang rawan bencana pergerakan tanah itu dipastikan direlokasi ke tempat yang aman.
Sebab, ke-13 rumah warga yang terjadi pergerakan tanah itu berada di zona rawan longsor.
Karena itu, BPBD Lebak mengusulkan kepada pemerintah daerah agar direalisasikan relokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman bencana alam.
“Kami berharap warga yang terdampak bencana itu bisa segera dibantu kembali pembangunan rumah,” ujar Rizky. (Red).