BPSDM PUPR Selenggarakan Pelatihan Sertifikasi SMK3 dan Ahli Muda K3 untuk Memahami Keselamatan Konstruksi

Patroli Indonesia, Yogyakarta – Dalam rangka mewujudkan Sumber Daya Manusia yang kompeten dan profesional dalam mensukseskan program pemerintah yang telah dicanangkan khususnya dalam hal keselamatan konstruksi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen telah menyelesaikan Pelatihan dan Sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Dan Sertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi di Yogyakarta, Selasa (22/6).

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi yang memberikan Pemerintah Pusat tanggung jawab atas penyelenggaraan jasa konstruksi yang sesuai dengan standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan. Untuk itu dibutuhkan peningkatan kualitas kompetensi bagi SDM pengelola Manajemen Keselamatan Konstruksi yang tersertifikasi, salah satunya melalui Pelatihan Dan Sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Dan Sertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi.

Bacaan Lainnya

Kepala BPSDM PUPR, Sugiyartanto dalam pidatonya mengatakan ASN adalah bagian dari suatu profesi yang dituntut untuk profesional dan kompeten, salah satu hal yang dapat membuktikan hal tersebut adalah dengan adanya sertifikasi profesi, “Disini pentingnya mempunyai sertifikat tersebut, mengandung suatu kompetensi bahwa anda sudah dianggap profesional dibidangnya,” ungkap Sugiyartanto.

Pelatihan dan Sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dan Sertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi sendiri dirancang secara khusus bagi setiap ASN PUPR agar mampu memahami regulasi/petunjuk teknis serta penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.

“Anda memegang sertifikat ini sudah mengandung konsekuensi hukum bahwa anda selaku profesi ASN punya kompetensi didalam sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja, dibuktikan dengan adanya sertifikat dan teregistrasi sebagai insinyur yang bisa praktek dalam menjalankan keselamatan, kesehatan kerja dalam suatu sistem manajerial dari implementasi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri,” tambah Sugiyartanto

Untuk itu, Sugiyartanto berpesan dimanapun para peserta pelatihan ditugaskan nantinya dapat bertanggungjawab atas sertifikasi yang telah dimiliki dan dapat betul-betul memahami, menyelami, sekaligus dapat mengimplementasikan serta berupaya mengembangkan kompetensi dan kinerjanya sesuai dengan standar kompetensi jabatannya, sehingga dapat memberikan manfaat dalam rangka peningkatan kualitas ASN Kementerian PUPR.

Pelatihan yang difasilitasi Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah V Yogyakarta ini telah berlangsung dari 14 Juni 2021 dengan metode blended learning. Dari 26 orang peserta pelatihan seluruhnya dinyatakan lulus sehingga berhak mengikuti ujian Sertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi. 3 orang peserta mendapat predikat peserta terbaik, yaitu peringkat terbaik pertama dengan nilai 79,55 diraih oleh Agung Jadi Prakoso, dari Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman – Direktorat Jenderal Cipta Karya; peringkat terbaik kedua dengan dengan nilai 78,40 diraih oleh Dimas Bayu Susanto dari Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi; dan peringkat terbaik ketiga dengan nilai 78,35 diraih oleh Ayu Listiani dari Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan – Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Salah satu peserta pelatihan, Ayu Listiani memberikan kesannya pada pelatihan ini. Sebagai pegawai yang ditugaskan di unit kerja non teknis, dirinya mengaku banyak memperoleh materi baru yang diberikan oleh para pengajar serta widyaiswara yang merupakan orang-orang yang kompeten.

“Sangat bersyukur karena bisa belajar terkait konstruksi. Karena itu menurut saya semua mata pelatihan yang ada diajarkan di pelatihan kali ini sangat bermanfaat dan membuka pengetahuan baru bagi saya,” ungkap Ayu.

Ayu menuturkan bahwa dalam penyelenggaraan jasa konstruksi walaupun pekerjaan detail dikerjakan oleh konsultan atau penyedia jasa, SDM PUPR itu harus lebih ahli dan jangan gampang dibodohi.

“Jadi menurut saya pelatihan ini memang sangat membantu ketika kita kan akan berinteraksi langsung dengan penyedia jasa dan kita harus bisa melihat dan menilai bagaimana pekerjaan penyedia jasa dan konsultan tersebut,” tutup Ayu.

Pos terkait