Kepala BBWS VIII Resmikan Embung Konservasi Kayu Agung

Patroli Indonesia, Sumsel – Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VIII Birendrajana beserta Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar meresmikan Embung Konservasi Kayu Agung yang belokasi di Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Rabu (20/1).

Sebagai upaya pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) untuk mengantisipasi kekeringan dan mendukung program ketahanan pangan dan air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia salah satunya dengan membangun embung.

Keberadaan embung selain untuk irigasi lahan pertanian juga bermanfaat untuk konservasi air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku bagi masyarakat dan sumber air peternakan terutama pada saat musim kemarau.

Salah satu embung yang telah diselesaikan pembangunannya pada tahun 2020 oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII adalah Embung Konservasi Kayu Agung yang berada di Kayu Agung , Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Dalam kata sambutannya Birendrajana mengatakan, pembangunan embung tersebut dilaksanakan 2 tahap tahun 2019 dan tahun 2020 dengan biaya APBN sebesar hamper Rp 30 miliar ini. Embung Konservasi Kayu Agung memiliki luas genangan 1 hektar dan dan volume tampung 4.00 m3.

“Embung konservasi kayu agung sebagai tampungan air dapat menampung kelebihan air pada musim penghujan dan dimanfaatkan pada musim kemarau, sehingga menjamin keberlangsungan ketersediaan air.” jelasnya.

Sesuai anjuran Presiden Jokowi Widodo, kita harus memperbanyak embung-embung karena fenomena alam kita yang ketika musim panas itu kering kekurangan air, dan ketika kita musim penghujan debit air kita berlebih maka perlu diperhatikan kita membangun kolam/ embung dalam rangka menjaga konservasi alam kita untuk merevitalisasi embung mengendalikan alam kita ini sesuai sebagaimana fungsinya.

“Untuk memaksimalkan embung konservasi agar mendapat hasil yang maksimal kami juga melibatkan beberapa instansi seperti Pertanian, Pekerbunan, Pariwisata, Perikanan,” pungkasnya.(*)

Pos terkait