Masuk Sekolah SMPN Pake Jalur prestasi pupus sudah

Patroliindonesia.com,Senin, 28/06/2021 Seorang warga Pondok Aren tangerang selatan yang hendak mendaftarkan anaknya yang baru keluar dari SDN lanjut ke SMPN 12 Tangsel. Sebut saja nama orang tersebut AL. Lantaran pandemi yang sudah menggerogoti hampir di setiap lini, AL yang berdomisili di kelurahan Pondok Karya Pondok Aren. Senin 28/06/2021 hari itu juga ia mendaftarkan anak bungsunya ke SMPN 12 yang anaknya idamkan.
Namun Rabu, 30/06/2021 pukul 12:29 wib AL pun menunggu harap harap cemas anaknya diterima dengan jalur prestasi, Namun alih alih ingin dapatkan informasi tentang diterima atau tidak anaknya yang bernama KZ tersebut AL lantas menanyakan langsung Via Whatsapp kepada panitia PPDB SMPN 12 tersebut. Namun alangkah herannya AL saat diberitahu nama anaknya saat itu ke panitia SMPN tersebut pukul 12:35 wib ternyata ada pemberitahuan via whatsapp di hpnya pukul 14:43 wib dari nomor whatsapp lain bahwa nama anaknya baru saja diregistrasi pendaftarannya.
input data setelah ditanya Rabu,30/06/2021
Alangkah herannya AL saat itu, dia bertanya kepada pihak panitia hanya jawaban internetnya bermasalah. Padahal jeda hampir 24 Jam lebih masa iya sih om internet bermasalah ujarnya, ini sudah hal yang biasa dalam pendaftaran sekolah negeri. Ada yang berani terang-terangan jual bangku. Itu kalau orang kaya om, kalau seperti saya apakah gak. Miris melihat anaknya tidak masuk ke sekolah tersebut dan bagaimana juga dengan orangtua orang tua lainnya yang bernasib sama dengannya ujar Al kepada awak media.
Buat saya, keganjilan hanya pada saat saya menanyakan status anak saya, diterima atau tidak lewat jalur prestasi, ditanyalah nama anak saya oleh panitia PPDB SMPN 12 tersebut, lantas beberapa jam kemudian laporan masuk bahwa atas nama anak saya baru saja di registrasi masuk di no 179, padahal yang ada di jalur prestasi hanya 66 siswa. Saya sangat menyayangkan perihal ini. Saat saya tanya jawaban hanya masalah internet. Permasalahannya bukan disitu, data anak saya seolah ditumpuk bahkan bisa ga masuk data jika tidak saya tanyakan. Apalagi saya dengar kabar dari kawan bahwa ada yang disisihkan beberapa untuk dijual atau istilahnya beli bangku 6 s/d 7 jt. ataupun titipan orang orang penting.
Disini mohon perhatian khusus mendikbud agar lebih ketat lagi awasi sekolah sekolah yang nakal, bagaimana masa depan generasi bangsa ini jika pendidikan amat mahal dan tembang pilih mana yang ada take and give nya. Bahkan saya melihat sendiri saat pendaftaran ada orang tua murid baru bawa bingkisan masuk kedalam sekolahan entah untuk apa, namun saat itu secara keumuman orang pasti akan menduga ada unsur permainan ambil simpati panitia penerimaan murid baru saat itu. Bagaimana buat para orang tua yang lain yang sangat berharap seperti saya, Sampai saat ini anak saya masih mencari sekolah negeri tuk saya daftarkan. Jika sudah tutup semua mau tidak mau akan saya usahakan walaupun itu swasta tutup AL..
(Tim Pejuang Keadilan)

Pos terkait