Menanam Jagung TJPS pada Musim Kemarau, “Albertus” ini kuncinya

Facebooktwitterlinkedinrssyoutubeinstagrammailby feather

 

Patroliindonesia |Manggarai Timur, NTT – Gapoktan Bontong Tengah, kelurahan Pota, kecamatan Sambi Rampas, kabupaten manggarai Timur sukses memanen 5 ton jagung pada musim kemarau.

Bacaan Lainnya

Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang merupakan program unggulan Gubernur NTT itu ditanam pada bulan juni lalu. Mengandalkan air sumur Bor, tanaman jagung itu pun bisa bertahan hidup pada musim kemarau.

Kordinator program TJPS Kab. Matim kordinator Albertus S. Kuran kepada media ini mengatakan, hasil produksi 5 ton pada musim panas itu sangat luar biasa dan diluar dugaan kami, ungkap Albert.

Kamis (15/10/20)

Foto: Saat Panen Jagung TJPS Kab.Matim

“Saya atas nama tim yang mengawasi program TJPS ini sangat mengapresiasi dengan usaha anggota Gapoktan Bontong Tengah yang dengan kerja kerasnya sehingga menghsilkan produksi jagung yang memuaskan,” kata dia.

“Coba dibayangkan lahan 1 hektare dengan benih 20 kg bisa memanen 5 ton. Hal ini sangat luar biasa, apalagi ditanam pada musim kemarau.

Proses penanamannya menggunakan metode tanam doble trek. Dengan ukuran tanaman dalam trek 40 cm, dari trek pertama ke trek kedua 90 cm. Jarak antara pohon per pohon 20 cm dan 40 cm. Dilakukan secara berirama, dengan 1 lubang 1 biji benih jagung. Hal ini merupakan khas metode tanam program TJPS,” jelas Albert.

“Untuk perawatan bisa menggunakan pupuk Urea dan NPK. Proses pemupukan dilakukan 2 kali hingga panen. Pertama dilakukan saat tanamannya berumur 14 menggunakan pupuk NPK dengan takaran 1 sendok perpohon ditugal dan tutup kembali. Pemupukan kedua setelah tanaman jagung berumur 35-45 dengan takaran 1 sendok perpohon menggunakan pupuk urea. Prosesnya sama ditugal dan ditutup,” jelas Albert lanjut.

“Apabila langkah-langkah diatas diikuti dengan baik oleh para petani, saya jamin hasilnya pasti menjanjikan,” tandas Albert

Harapan untuk petani matim, hal ini kiranya menjadi acuan untuk petani yang lain. Cuaca tidak menjadi hambatan untuk bercocok tanam dalam hal ini tanaman jenis jaguang. Tetapi upaya dan kerja keras tentunya menjadi kunci utama dalam mencapai hasil produksi yang baik.

Salam bertani, salam TJPS. Petani sukses Manggarai Timur Jaya,” tutup Albert.

“Isnael SP, Penyuluh pertanian Lapangan kelurahan Pota, Kecamatan Sambi Rampas, manggarai Timur melalui via telepon mengatakan, pihaknya sangat bangga dan apresiasi terhadap kerja keras para petani khususnya anggota Gapoktan Bontong Tengah,” tuturnya.

“Kepada pemerintah khususnya Dinas Pertanian Matim, mohon bantuannya untuk memfasilitasi para petani jagung ini,” katanya lanjut.

Pihaknya mengaku bahwa para petani di Wilayahnya kewalahan alat panen. Sehingga selama ini para petani masih menggunakan metode panen manual.

Sehingga harapannya kendala ini mungkin Dinas pertanian Matim bisa Fasilitasi, tutup Nael.

(Iren Antus)

Facebooktwitterlinkedinmailby feather
 

Pos terkait