Patroliindonesia | Yogyakarta – Sesuai penugasan dari Bapak Presiden Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima melakukan kunjungan kenegaraan ke Yogyakarta, Rabu (11/3). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Belanda.
“Kunjungan Raja dan Ratu serta beberapa Menteri dan pengusaha Belanda adalah dalam rangka meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Kunjungan ini yang pertama dilakukan sejak 25 tahun silam, terakhir Raja Belanda ke Indonesia pada 1995,†ujar Menteri Basuki, Selasa (10/3).
Kunjungan ke Yogyakarta merupakan kunjungan hari ketiga dari total lima hari Raja dan Ratu Belanda berada di Indonesia. Agenda pertama yang dikunjungi di Yogyakarta adalah Keraton Yogyakarta untuk bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Kunjungan ini diakhiri dengan makan siang bersama.
Selanjutnya kunjungan dilakukan ke Kampung Connected kemudian ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Di UGM, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima didampingi Menteri Basuki dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, diterima oleh Rektor UGM Panut Mulyono serta mendapatkan kesempatan mendengarkan hasil-hasil kolaborasi UGM dengan universitas di Belanda, salahsatunya dalam bidang pengembangan keanekaragaman hayati.
Agenda terakhir yang dikunjungi adalah Kompleks Candi Prambanan. Di sini Raja dan Ratu Belanda melakukan dialog lintas agama dan mengelilingi kompleks Candi Prambanan yang ditutup dengan menyaksikan Sendratari Ramayana dan pertunjukan musik Rubah di Selatan.
Kunjungan kali ini sekaligus menjadi momen bagi Indonesia dan Yogyakarta khususnya untuk mempromosikan sektor pariwisata. Sebelumnya untuk meningkatkan traffic wisatawan berkunjung ke Yogyakarta dan sekitarnya, Kementerian PUPR telah membangun dua underpass, yakni Underpass Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprgo dan Underpass Kentungan di Sleman. Underpass YIA telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Januari 2020.
Underpass YIA sepanjang 1.4 km merupakan underpass terpanjang di Indonesia. Pembangunan underpass ini bertujuan agar akses Jalur Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purworejo dan Wates – Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan YIA memotong jalan Pansela yang lama.
Untuk Underpass Kentungan sepanjang 900 meter juga telah rampung dibangun. Underpass yang terletak di perempatan Jalan Kaliurang-Ringroad Utara, Kabupaten Sleman ini akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah.
Diharapkan kehadiran dua underpass di Yogyakarta ini dapat memperlancar arus lalu lintas, meningkatkan traffic wisatawan serta mendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Yogyakarta, khususnya Kulonprogo dan Sleman. (*)