Patroliindonesia |Kab.Lembata, NTT – Rumput laut merupakan salah satu kekayaan yang ada di kabupaten Lembata, dan memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan dalam mendukung ekonomi masyarakat di Kabupaten Lembata. Namun saat ini, rumput laut belum dikelola dengan baik oleh masyarakat.
Selama ini warga hanya berbudidaya lalu menjual rumput laut tersebut tanpa sama sekali diolah sehingga nilai jual rumput laut ternilai cukup rendah. Belum ada inovasi yang dilakukan agar nilai jual rumput laut
semakin meningkat. Kondisi seperti ini sudah berlangsung cukup lama.
Ditengah situasi ini, beberapa lembaga baik swasta maupun pemerintah kemudian melahirkan sebuah ide dan gagasan luar biasa yang sangat kreatif dalam memanfaatkan rumput laut menjadi komoditi yang bernilai jual tinggi.
Seperti halnya yang dilakukan oleh
Bengkel APPeK Kabupaten Lembata, bersama Dinas Perikanan Kabupaten Lembata, dan Penyuluh Perikanan Lembata yang memberikan pelatihan bagi para pemuda di Desa Lerahingga, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata. Lembaga-lembaga tersebut memberikan pelatihan terkait cara mengolah rumput laut menjadi biskuit dan dodol rumput laut. (04/07/20)
Umbu R. Landuawang, salah satu perwakilan Bengkel APPeK Kabupaten Lembata yang saat ini aktif melakukan pendampingan dalam pengolahan sumber daya perikanan dan kelautan bagi para pemuda Desa Lerahinga mengatakan bahwa saat ini sumber daya perikanan dan kelautan belum dikelola secara maksimal oleh para pemuda.
“Sumber daya perikanan dan kelautan belum dikelola secara maksimal oleh anak muda. Oleh karenanya untuk menunjang keterampilan anak muda di desa, maka pendekatan pelatihan baik soft skill dan hard skill perlu dilakukan. Selain untuk menunjang kepercayaan diri, hal tersebut juga dapat membuat para pemuda memiliki impian kedepan dalam mengembangkan potensi perikanan dan kelautan sebagai salah satu usaha yang sangat produktif. Oleh karena itu, sangat diharapkan pelatihan pembuatan biskuit dan dodol berbahan rumput laut bisa berdampak pada peningkatan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat di desa ini.” Kata Umbu.
Maxianus C. H. Ninef, Koordinator Penyuluh Perikanan Kabupaten Lembata mengatakan bahwa rumput laut dapat diolah dan dikembangkan menjadi produk-produk yang bernilai jual tinggi.
“Saat ini, rumput laut belum dikembangkan secara baik. Padahal, rumput laut dapat dapat diolah menjadi produk-produk yang dapat memberikan dampak untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Rumput laut itu bisa dibuat menjadi sirup, dodol, biscuit, dan lain-lain. sehingga kami saat ini memulai untuk melakukan pelatihan pada anak muda di desa Lerahinga untuk membuat biscuit dan dodol berbahan dasar rumput laut.” Ungkap Maxianus.
Paulus Demong, Kepala Desa Lerahingga, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata dalam sambutannya mengatakan bahwa potensi desa Lerahinga dibidang perikanan dan kelautan sangat besar dan menjanjikan.
“Potensi di Desa Lerahingga secara khusus dibidang perikanan dan kelautan sangat besar dan menjanjikan. Oleh karena itu, kita harus mampu memanfaatkan berbagai kekayaan yang ada di desa kita untuk kesejahteraan seluruh masyarakat desa.” Ujar Paulus.
Paulus menambahkan bahwa dalam mendukung kemajuan desa, perlu inovasi dari semua komponen masyarakat, khususnya para pemuda.
“Perlu inovasi dari semua komponen masyarakat khususnya anak muda untuk
mengembangkan sumberdaya perikanan dan kelautan sebagai usaha yang menjanjikan untuk masa depan,” tambah Paulus.
Menutup sambutannya, Paulus mengucapkan terimakasih kepada Bengkel APPek Kabupaten Lembata, Dinas Perikanan Kabupaten Lembata, para penyuluh perikanan Kabupaten Lembata, serta seluruh pihak yang sudah memberikan pelatihan bagi para pemuda di Desa Leranhinga untuk mengolah rumput laut agar memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
(Stefen Lelangwayan)