Penyaluran KUR di Kabupaten Beltim mencapai Ratusan Milyar Rupiah

Patroliindonesia.com | Belitung Timur – Pemerintah menggelontorkan triliyunan rupiah untuk membantu pembiayaan usaha kecil lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) khususnya di masa pandemi ini.

Bantuan pinjaman lunak ini diharapkan dapat memperkuat Usaha Kecil dan Mikro sehingga selamat terutama di saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

Meski di daerah lain animo masyarakat cukup tinggi, namun di Kabupaten Belitung Timur serapan KUR masih terbilang kecil. Hal ini terlihat dari realisasi program KUR terutama KUR Super Mikro yang belum terlalu maksimal.

Wakil Kepala Kantor Bank Sumsel Babel (BSB) Cabang Manggar, Achyar Rachmadansyah mengungkapkan secara global BSB menyiapkan Rp 600 milyar untuk KUR di tahun 2021 ini. Rp 300 milyar untuk KUR Kecil yakni plafon Rp 50 juta– Rp 500 juta, Rp 280 M untuk KUR Mikro yakni plafon Rp 10 – 50 juta, dan Rp 20 milyar untuk KUR Super Mikro yakni plafon 1 – Rp 10 juta.

“Jumlah KUR Mikro ada penambahan dari sebelumnya Rp 180 milyar menjadi Rp 280 milyar khusus untuk pandemi ini, penambahan itu karena realisasi pencairan kita secara global sudah terpenuhi. Yang super mikro dari Rp 20 milyar ke Rp 32 milyar,” ungkap Achyar di ruang rapat Bank Sumsel Babel Cabang Manggar.

Untuk penyaluran KUR di Kabupaten Beltim, Achyar yang didampingi Kepala Seksi Kredit BSB Cabang Manggar Febrianto Heruman mengungkapkan, hingga Juli 2021 tercatat sudah Rp 6,8 milyar yang terealisasi Dengan rincian,  KUR Kecil Rp 4,7 milyar, KUR Mikro Rp 2 milyar, dan KUR Super Mikro Rp 168 juta.
“Untuk jumlah debiturnya di Kabupaten Beltim yakni KUR Kecil 30, KUR Mikro 60 dan KUR Super Mikro 18,” kata Achyar.

Diakuinya terdapat beberapa kendala terkait syarat untuk KUR Kecil, salah satunya syarat agunan di mana banyak calon debitur yang belum memiliki Sertifikat Hal Milik (SHM).
“Kalau KUR Super Mikro memang tidak ada agunan, hanya saja banyak yang belum berminat karena mereka ingin KUR Mikro. Mudah-mudahan ke depan karena kita terus sosialisasi akan ada penambahan,” ujar Achyar.


Hal sama juga dialami untuk KUR di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Manggar. Jumlah peminat KUR masih terbilang kecil terutama untuk KUR Super Mikro.

Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Unit BRI Manggar Aji Saputra seizin Kepala Unit Alpian mengatakan hingga Juli 2021, realisasi KUR Super Mikro untuk BRI Unit Manggar, yakni Kecamatan Manggar dan Damar baru mencapai 26 debitur.

“Memang peminatnya sangat sedikit untuk KUR Super Mikro ini. Sasaran kita KUR ini untuk penerima BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro),” ujar Aji di Kantor BRI Unit Manggar, Jum’at (6/8/2021).

Aji mengatakan karena calon debitur ingin tetap menerima BPUM dari pemerintah, banyak yang enggan untuk mengajukan KUR, Hal ini yang membuat KUR Super mikro sepi peminat.

“Mereka takut tidak dapat bantuan lagi. dimana nilai KUR Super Mikro kan tanggung jadi makanya sepi. Tapi ini yang di bawah BRI Unit Manggar ya, gak tahu yang di Unit lain,” kata Aji.

Berbeda dengan KUR Super Mikro, untuk KUR Mikro peminat di BRI Unit Manggarnya cukup besar. Hingga Juli 2021, debitur KUR Mikro sudah mencapai 214 debitur.

“Kalau KUR Mikro sudah banyak namun jumlah itu termasuk yang baru dan suplesi, maksudnya yang kredit tapi nyambung lagi,” jelas Aji.

Aji mengatakan sebagai Bank Pemerintah, alokasi untuk penyaluran KUR BRI mencapai Rp 170 trliyun dan Jumlah ini untuk seluruh KUR di Indonesia.

“Kalau di BRI unit hanya berwenang menyalurkan KUR Mikro dan KUR Super Mikro. Kalau yang KUR Kecil itu penyalurannya kewenangan BRI Kantor Cabang Pembantu. Semoga dengan pemberitaan ini kami bisa lebih maksimal dalam penyaluran kredit, terutama pinjaman KUR,” ungkap Aji.

Sepinya minat dari Pelaku UMKM yang mendaftar KUR membuat Bank Sumsel Babel terus melakukan sosialisasi ke para calon debitur. Bukan hanya UMKM, para nelayan, petani, koperasi hingga ibu rumah tangga pun ikut jadi prioritas.

Kepala Seksi Kredit Bank Sumsel Babel (BSB) Febrianto Heruman mengatakan saat ini BSB terus mensosiliasikan KUR terutama Super Mikro kepada kelompok tani, dan industri rumahan rintisan.

“Kita sudah tawarkan ke beberapa kelompok petani madu di Kecamatan Manggar, Kelompk Wanita Tani Kecamatan Manggar dan juga ibu-ibu rumah tangga yang tengah merintis usaha,” ungkap Febri.

Diakui Febri, saat ini KUR lebih aman disalurkan di sektor perkebunan, perikanan, hingga pertanian. Beberapa koperasi sawit juga sudah mengatakan minatnya untuk mengajukan KUR.

Lanjut Febri dalam hal ini kita juga punya istilah cluster, bukan hanya untuk UMKM tapi juga untuk cluster perkebunan, cluster nelayan dan juga industri rumah tangga.

Selain itu juga saat pendemi ini penyaluran KUR diharapakan dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Apalagi menurut Febri, Ibu rumah tangga dan mantan pekerja yang ingin merintis usaha baru bisa juga mengajukan pinjaman KUR.

Menurutnya, “di masa pandemi ini kita ingin ibu-ibu rumah tangga juga ikut merintis usaha untuk membantu perekonomian keluarganya, begitu juga kalau ada yang ingin membuat usaha kita siap untuk membantu,” ujar Febri. (@2/sm).

Pos terkait