Pertumbuhan Penduduk dan Tantangan Baru Bagi Desa Maja Dalam Pengelolaan Sampah

PATROLIINDONESIA, Lebak, Banten – Desa Maja, merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten. Dari total 14 desa yang ada di Kecamatan Maja, Desa Maja termasuk desa yang paling potensial sebagai wilayah penyangga Ibu Kota, di mana akses dari Desa Maja ke Jakarta dapat ditempuh kurang lebih 1,5 jam dengan menggunakan Kereta Listrik/Commuter Line.

Keberadaan pasar tradisional dan segala macam bentuk perdagangan lainnya menjadikan Desa Maja sebagai tempat pilihan bagi para pelaku ekonomi. Hal inilah yang mendorong hadirnya para pendatang dari luar daerah untuk tinggal dan menetap di Desa Maja, dan menjadi salah satu pemicu angka pertumbuhan penduduk di Desa Maja yang mulai meningkat.

Berdasarkan data profil desa, jumlah penduduk Desa Maja pada tahun 2015 adalah 4.899 jiwa. Problem baru bagi wilayah yang berpenduduk padat yaitu akan meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan dari aktifitas rumah tangga. Pastinya hal ini harus bisa menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Desa setempat.

Hal inilah yang menjadi perhatian Adi Radianto, pria kelahiran 24 April 1979 ini melihat perlunya peran Pemerintah Desa dalam mengatasi persoalan sampah yang ada di lingkungan wilayahnya. Pria yang akrab disapa Jasit inipun melihat masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam turut serta memilah sampah plastik dan sampah organik di lingkungan rumah tangga. Untuk itu, saat ini dirinya bersama beberapa pihak mencoba untuk membuat sebuah konsep tentang pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Menurut pria yang pernah menjadi pengurus di Organisasi Kepemudaan KNPI Kecamatan Maja Bidang Kaderisasi dan Kepemudaan periode 2012-2014 ini, perlunya pengelolaan bank sampah berbasis masyarakat, sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.

Namun dalam pelaksanaannya, menurut sosok muda yang dipercaya menjadi Ketua Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) Al- Mubarokah Desa Maja sejak 2017 sekaligus sebagai pelopor atau perintis terbentuknya Kepengurusan Organisasi Pemuda Pancasila tingkat PAC Maja pada 28 Oktober 2010 ini, peran Pemerintah Desa sangat dibutuhkan sebagai fasilitator kegiatan dalam pengelolaan bank sampah sebagai upaya menjaga lingkungan yang bersih, serta diiperlukan peran ibu-ibu rumah tangga dalam pengumpulan sampah plastik yang mempunyai nilai ekonomis. Implikasi dari kegiatan ini adalah, perlu pengembangan lebih lanjut dalam pengelolaan sampah organik berbasis masyarakat untuk menunjang sanitasi lingkungan, maka sangat perlu mengaplikasikan konsep bank sampah ini di Desa Maja.

Ditengah kesibukannya menjadi tenaga kontrak di Dinas PUPR Bidang SDA bagian irigasi, Jasit sangat optimis, jika konsep ini dijalankan dengan baik, Insya Allah Desa Maja akan menjadi salah satu contoh bagi desa lain di Kecamatan Maja, dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang memiliki nilai ekonomis.

Dalam pengelolaannya nanti, keterlibatan kelembagaan desa, yakni Karang Taruna sangat dia harapkan. Agar kedepan, Karang Taruna bisa lebih berperan aktif dalam mewakili pemuda di lingkungannya masing-masing.
(Jimuy)

Pos terkait