Sutradara Ngekting Dalam Lakon Petang Di Taman

Facebooktwitterlinkedinrssyoutubeinstagrammailby feather

Patroliindonesia |Jakarta – Sutradara Ngekting yang diawali ngobrol iseng dikalangan para sutradara ditengah covid 19 dan tidak adanya aktifitas produksi film dan pentas seni theater membuat para sutradara harus berpikir keras agar tetap bisa berkarya ditengah masa pandemi yang menghantam semua kegiatan perekonomian termasuk film dan pentas seni dan budaya.

Awak media Patroliindonesia yang langsung datang ke basecamp nya para senior artis seni dan budayawan serta kreator film ini, langsung melakukan sesi wawancara di sela jadwal latihannya di Gd. Kesenian daerah tebet Jaksel. Kamis, (12/11/20).

Bacaan Lainnya

Menurut Mohan Mehra, ide-ide tercetus untuk membuat suatu karya virtual memadukan unsur theater yang dikemas seperti film dan dukungan Dinas Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta. Biar menambah semangat untuk berkarya tanpa memikirkan uang,” ujar Mohan

Uniknya pemainnya nanti adalah para sutradara seperti Iwan Burnani, Bang Join, Taslim, Maya Azizah, Edy Warsito, Benq, Roni Mepet, Mohan Mehra, dibantu bang benq dalam proses editing dan promosi serta Patroli Indonesia menjadi salah satu media support film Sutradara Ngekting, dibantu juga Roni Mepet sebagai pimpro,” tambah Iwan Burnani.

“Ini merupakan tantangan bagi para Sutradara yang biasanya berkreasi dibelakang layar tapi kali ini harus tampil di depan layar, karena tidak banyak sutradara yang merangkap atau bisa menjadi pemain seperti Rano Karno dan ini akan sangat mengedukasi para sutradara muda dan masyarakat untuk pendidikan karakter,” jelas Iwan Burnani yang sudah berkecimpung sejak tahun 1975 dengan karyanya Fitrah 1993.

Apa Apa Mau, Opera Persimpangan Jalan, Gerbong 14 KRl Teroris, memang tidak banyak karya yang dibuat Iwan Burnani karena idealisme yang tinggi sehingga sedikit bertentangan dengan produser dan harus memproduksi film sendiri.

Foto : Team Sutradara Ngekting bersama reporter cilik Gung Radja

Unsur edukasi dan karya seni lebih ditonjolkan pada karya kali ini.

Kemasan kreatif para sineas, sutradara, pengiat film, Theater, pertunjukan pementasan dikemas dengan pendekatan film, yang nanti akan disiarkan bersama diskusi secara online selama 1 jam di Zonmer dan untuk lokasi pementasannya di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada akhir bulan Desember 2020.

Semoga pesan dan edukasi sampai ke masyarakat luas ujar Edy warsito menutup sesi wawancara ini. (Red/GR/Sandhy)

Facebooktwitterlinkedinmailby feather
 

Pos terkait