Patroli Indonesia, Yogyakarta – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman menyelenggarakan Pelatihan Perencanaan Teknis Bangunan Pengaman Pantai di Balai Pengembangan Kompetensi Wilayah V Yogyakarta, secara distance learning pada tanggal 20 hingga 30 April 2021. Pelatihan diikuti sebanyak 29 ASN di lingkungan Kementerian PUPR dan Daerah.
Pelatihan dilaksanakan guna meningkatkan kompetensi dan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) baik di Tingkat Pusat maupun Daerah dalam merencanakan bangunan pengaman pantai.
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman, Ruhban Ruzziyatno dalam sambutan pembuka pelatihan secara daring, Selasa (20/4) mengatakan, wilayah pesisir memiliki nilai ekonomi tinggi, namun terancam keberlanjutannya. Dengan potensi yang unik dan bernilai ekonomi, wilayah pesisir dihadapkan pada ancaman yang tinggi pula, maka hendaknya wilayah pesisir ditangani secara khusus agar wilayah ini dapat dikelola secara berkelanjutan. Untuk itu, dalam rangka upaya perlindungan kawasan sepadan pantai, perlu dilakukan upaya pengamanan pantai.
“Agar pengaman pantai yang akan dikerjakan dapat berfungsi maksimal, diperlukan perencanaan jenis dan metode yang tepat untuk diimplementasikan di wilayah tersebut,†ungkap Ruhban.
Ruhban menambahkan, sebagai bentuk pengendalian daya rusak air di kawasan sempadan pantai, Kementerian PUPR telah membuat bangunan-bangunan pengaman pantai. Bangunan-bangunan pengaman pantai tersebut, diantaranya National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), struktur revetment, jeti, dan bangunan pemecah gelombang. Semua bangunan tersebut bertujuan untuk mengamankan pantai dari daya rusak air berlebih.
“Kita mempunyai tanggung jawab bagaimana mengamankan sempadan pantai. Kita telah membangun jeti-jeti dan bangunan-bangunan pengaman pantai, namun itu perlu perencanaan yang cukup bagus,†tambah Rubhan.
Untuk itu, Ruhban berharap dengan terselenggaranya pelatihan Perencanaan Teknis Bangunan Pengaman Pantai ini para peserta mampu mengidentifikasi permasalahan di pantai dan dapat mengusulkan alternatif upaya penanganan kerusakan pantai dalam rangka penataan kawasan pesisir secara terpadu sekaligus menjadi ahli perencanaan pantai sebagai generasi penerus di Kementerian PUPR. (red)