MPI, Ciamis Jawa Barat – Ratusan anak-anak dari TK dan SD Joy Kids National Plus Tasikmalaya mengunjungi tempat-tempat ibadah yang ada di Kampung Kerukunan Ciamis. Kegiatan dilaksanakan sebagai wujud implementasi projek penguatan profil Pelajar Pancasila bagi anak usia dini. Di Kampung Kerukunan Kampung Lebak Kelurahan Ciamis, Rabu (21/02/2024).
Kegiatan itu diikuti sebanyak 150 orang, terdiri dari 61 anak TK dan 63 anak SD Joy Kids National Plus Tasikmalaya dan 25 orang guru pembimbing. Guna memupuk persaudaraan dalam keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia.
Kepala SD Joy Kids National Plus Tasikmalaya, Henny Wanti Tjoeng, S.E. mengatakan, kunjungan ke Kampung Kerukunan tersebut sebagai bagian dari projek penguatan profil Pelajar Pancasila.
“Tadi kami mengunjungi Masjid Al-Mujahidin, Klenteng Hok Tek Bio, Litang Konghuchu dan Gereja Katolik St. Yohanes. Disini kami belajar, walaupun berbeda-beda tetapi kami tetap bangsa Indonesia,” ucapnya.
Kepala Sekolah SD Joy Kids National Plus Tasikmalaya, Henny Wati Tjoeng mengatakan, pihaknya datang ke Kampung Kerukunan Ciamis ini untuk memberikan edukasi kepada para siswa tentang kerukunan antar umat beragama.
“Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, agama dan lainnya, walaupun berbeda tetapi kerukunan antar umat beragama harus tetap terjaga, karena kita adalah bangsa Indonesia, kami datang ke sini tidak hanya berkunjung, tetapi anak-anak dapat belajar mengenal tempat ibadah agama lain dan mendengarkan langsung penjelasan tentang tempat ibadah itu dari pemuka agama atau pengurusnya,” jelasnya.
Henny juga menambahkan bahwa kegiatan kunjungan ke Ciamis ini memang baru pertama kali, tetapi setiap tahun pihaknya mengadakan program untuk berbagi kasih.
“Jadi sebenarnya untuk anak-anak kami tidak hanya berkunjung ke tempat ibadah saja, tapi pernah berkunjung juga ke pondok pesantren, ke panti asuhan, panti jompo bahkan kami juga nanti akan berangkat ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir di sana kami akan berbagi kasih,” tambahnya.
Selain itu, di Sekolah Joy Kids National Plus Tasikmalaya ini juga ada program untuk anak-anak belajar manajemen keuangan untuk menyisihkan uang jajan mereka untuk berbagi kasih.
Selain kunjungan ke-empat tempat ibadah di Kampung Kerukunan, pihaknya juga mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam Ciamis. Nuansa persaudaraan dalam keberagaman terasa semakin kuat ketika para siswa/i Raudhatul Athfal Al-Fadliliyah dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Fadliliyah Swasta Darussalam menyambut kedatangan siswa/i TK-SD Kristen Joy Kids di lapangan parkir Pondok Pesantren Darussalam Ciamis.
“Kita bisa melihat mereka yang notabene memiliki latarbelakang agama berbeda berdinamika dan bermain bersama tanpa memandang perbedaan agama, tapi sebagai sesama anak bangsa Indonesia. Tanpa ada rasa canggung, mereka saling bergandeng tangan dan berjalan beriringan memasuki Gedung Nadwatul Ummah,” ungkapnya.
Dalam kegiatan itu ditampilkan pula praktek teladan tentang kolaborasi lintas agama antara Angklung Silih Asih dari Gereja Katolik St.Yohanes dan Gamelan Kontemporer Ki Pamanah Rasa pimpinan Deni WJ dari Sakola Motekar. Melalui dinamika permainaan tradisional (Kaulinan Baheula) dari Sakola Motekar, mengajarkan nilai-nilai persaudaraan dalam perbedaan agama,
“Kaulinan baheula, anak-anak diperkenalkan akan nilai kejujuran, setia kawan, tanggungjawab, dengan tidak melupakan unsur kegembiraan,” katanya.
Dalam kesempatan itu para siswa dari kedua sekolah menggelar makan bersama dengan berbaur satu sama lain. Perbedaan agama tidak seharusnya menjadikan mereka terpecah tetapi jadikan sebagai kekuatan pemersatu dalam perbedaan itu.
Di akhir perjumpaan, para siswa TK-SD Joy Kids memberikan kenang-kenangan berupa tas yang berisi peralatan sekolah dan makanan ringan kepada teman-teman baru dari Pondok Pesantren Darussalam Ciamis.
Jurnalist : NAY