Keluhan Masyarakat Tentang Pengisian Galon BBM Bersubsidi Di SPBU Pertamina Tilamuta 

MPI, Boalemo – 9/12/2024 – Keluhan masyarakat kembali mencuat terkait pelayanan di salah satu SPBU Pertamina, Desa lamu, kecamatan tilamuta, kabupaten boalemo, Diduga. terjadi praktik pengisian galon menggunakan BBM bersubsidi yang menyebabkan antrean kendaraan semakin lama. Seorang pengendara motor yang tengah mengantre menyampaikan keluhannya. “Yang bikin lama antrian ini banyak galon yang dorang isi, sementara torang ba antri sabar ba tunggu lama,” ungkapnya dengan nada kecewa, namun ia enggan disebutkan namanya.

Pantauan di lokasi menunjukkan antrean panjang, yang sebagian besar didominasi oleh kendaraan roda dua dan empat. Beberapa warga menduga pengisian BBM ke galon-galon tersebut dilakukan secara massal oleh oknum tertentu untuk keperluan di luar ketentuan penggunaan BBM bersubsidi.

BBM bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar, seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat dengan kriteria tertentu, terutama pengguna kendaraan pribadi dan pelaku usaha kecil. Namun, praktik seperti ini sering kali menjadi sorotan karena dianggap melanggar aturan dan merugikan masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Beberapa warga yang ditemui berharap pihak berwenang, baik maupun pemerintah daerah, dapat segera menindaklanjuti dugaan ini. Mereka juga meminta agar pengawasan di SPBU diperketat untuk mencegah penyalahgunaan BBM bersubsidi. “Saya harap ada tindakan cepat. Jangan sampai kami yang benar-benar butuh malah harus antre lama hanya karena ada oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujar salah satu pengendara mobil.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola SPBU Pertamina tilamuta belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan ini. Dinas terkait juga diharapkan segera turun tangan untuk menginvestigasi praktik yang diduga melanggar aturan tersebut. Praktik penyalahgunaan BBM bersubsidi tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga berpotensi menciptakan ketimpangan dalam distribusi energi yang seharusnya merata. Warga berharap adanya solusi konkrit agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Red

Pos terkait