Patroli Indonesia, Simalungun – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat, Rabu (2/2). Ini merupakan rangkaian agenda kunjungan kerja di Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba yang perjalanannya dilakukan dengan mengendarai sepeda motor dari Simpang Sibisa Kabupaten Toba menuju Parapat Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Turut hadir dalam peresmian Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Anggota Komisi V DPR RI Jhoni Allen Marbun, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, dan Tokoh Adat Batak.
Presiden Jokowi menyampaikan dengan telah selesainya penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat yang dilakukan Kementerian PUPR, maka langkah selanjutnya adalah mengisi kawasan tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung industri kreatif untuk menumbuhkan perekonomian di Sumatera Utara.
“Saya melihat sudah ada perbaikan menyeluruh, sehingga nanti Menteri Pariwisata bisa membangun kembali citra kawasan dengan melakukan rebranding sehingga antara Danau Toba dengan kawasan-kawasan destinasi pariwisata yang lain masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda. Saya melihat ada potensi besar di Kawasan Danau Toba ini,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menilai kegiatan penataan Kawasan Parapat hasilnya sudah sangat baik. “Kawasan ini memiliki ruang terbuka baru yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sekarang kawasan ini sudah memiliki Amphitheatre untuk pertunjukan seni budaya sekaligus memandang Danau Toba,” tutur Presiden Jokowi.
Penataan Ruang Terbuka Publik (RTP) Pantai Bebas Parapat yang memiliki daya tarik keindahan pemandangan Danau Toba ini dikerjakan di atas lahan seluas kurang lebih 10.000 m2 oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR sejak 21 Oktober 2020 dan selesai akhir 2021.
Biaya pembangunannya bersumber dari APBN sebesar Rp84,6 miliar dengan kontraktor PT. Wika Gedung yang meliputi penataan kawasan pantai bebas, penataan ruang terbuka publik Parapat, pembangunan gerbang DPSP arah Medan, dan pembangunan gerbang DPSP arah Silangit. Di kawasan RTP Pantai Bebas Parapat dilengkapi dengan wahana bermain dan sport seperti, skateboard, joging area, spot selfie dengan paduan pemandangan Danau Toba.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan selain penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat juga dikerjakan pembangunan IPAL Parapat untuk mencegah pencemaran perairan Danau Toba dari limbah domestik di kawasan. “Keduanya akan menjadi ikon baru dan merubah wajah Kawasan Parapat”, tutup Menteri Basuki.
IPAL Parapat merupakan bagian dari jaringan pengolahan air limbah di kawasan DPSP Danau Toba yang dikerjakan sejak 2 September 2020 dan selesai akhir 2021 dengan anggaran sebesar Rp45,6 miliar. Jaringan IPAL Parapat dibangun mulai dari Jalan Sisingamangaraja, Terminal Sosorsaba dan Jalan Anggarajim kemudian masuk ke IPAL Pantai Bebas. Setelah itu IPAL diproses di bantaran area Sijambur Ajibata berdekatan dengan kolam fakultatif, maturasi dan bak pengering lumpur.
Hadir mendampingi Menteri Basuki, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Sanitasi, Ditjen Ciptakan Karya Prasetyo, dan Kepala BPPW Sumut Syafriel Tansier. (*)