MPI, Garut Jabar – Seorang pelanggan kartu Telkomsel mendatangi Grapari Kabupaten Garut untuk memperbaiki kartunya yang sudah hangus masa aktifnya. Namun sayang, untuk reaktivasi kartu yang hangus itu ternyata memerlukan biaya ratusan ribu rupiah. Petugas Grapari Garut meminta sejumlah biaya ratusan ribu rupiah untuk biaya aktivasi tersebut. Namun anehnya, pernyataan customer service Telkomsel sendiri justru mengatakan tidak ada biaya untuk aktivasi tersebut, terlebih lagi jika kartunya tergolong prepaid (pra bayar).
Awal mulanya, Erma pelanggan Telkomsel tersebut mendatangi Grapari Garut pada Jumat 12 Januari 2024 untuk meminta diaktifkan kembali kartunya. Waktu itu Erma pun mendapatkan pelayanan dari petugas Grafari untuk diajukan kembali reaktivasi.
Petugas Grapari tersebut mengatakan bahwa sepulangnya di rumah, nanti akan ada petugas Grapari yang akan menghubunginya untuk memastikan terkait aktivasi tersebut. Dan benar saja, ada petugas Grapari Garut yang mengaku bernama Fitra mengatakan bahwa nomor Erma ini tergolong nomor cantik. Dan oleh sebab itu, jika ingin diaktivasi kembali harus mengeluarkan biaya sebesar Rp250 ribu.
” Kata petugas itu, jika ingin diaktifkan lagi harus berbayar Rp250 ribu karena ini nomor cantik. Jika ke Grapari lagi saya disarankan langsung saja menghubungi Fitra dan jangan ke petugas lain. Selain itu saya juga disarankan tak perlu mengambil nomor antrean lagi,” ujar Erma menirukan ucapan petugas Grapari Garut.
Setelah itu pada hari ini Sabtu 27 Januari 2024, Erma pun kembali mendatangi Grapari Garut untuk siap membayar agar nomornya aktif kembali. Namun setelah datang ke Grapari, Erma rupanya menghadap ke petugas lain bernama Rema.
Setelah mendengar penjelasan Erma, petugas Grapari bernama Rema itu justru kaget, karena sebetulnya untuk mengaktifkan nomor yang hangus itu tidak ada biaya apapun. Bahkan Rema mengatakan jangan percaya jika ada nomor yang menghubungi meminta biaya apapun. Karena sebetulnya di Grapari tidak ada pembayaran apapun terkait mengaktifkan nomor yang hangus. Rema bahkan menyebut nomor yang menghubunginya itu bisa saja penipuan.
Rema pun tampak kaget ternyata nomor yang menghubungi Erma itu adalah rekan kerjanya sendiri bernama Fitra. Ia pun memastikan hal itu dan ternyata nomor yang menghubungi pelanggan Telkomsel ini memang benar petugas Grapari Garut bernama Fitra.
Setelah Rema meminta izin untuk klarifikasi ke petugas bernama Fitra, anehnya, pernyataan Rema pun berubah. Ia pun menjelaskan kembali bahwa untuk nomor Erma ini memang harus berbayar karena tergolong nomor cantik atau dalam istilahnya merupakan Gold Number.
Untuk memastikan kebenaran masalah ini, wartawan pun meminta izin untuk wawancara/ klarifikasi kepada Kepala Grapari Garut dan bertemu dengan petugas bernama Aditya yang mengaku sebagai Tim Leader atau Kepala Grapari Garut.
Aditya menjelaskan bahwa ada dua kondisi dalam masalah aktivasi nomor yang hangus. Yang pertama kata dia, jika masih dalam tahapan bisa diaktivasi, maka tidak ada pembayaran apapun. Namun nomor Erma ini tergolong sudah anavailable atau kondisi yang sudah tidak bisa diaktifkan lagi. Atau sudah hilang kepemilikannya.
Sehingga dengan demikian, jika ingin diaktifkan maka harus mengajukan dulu ke Pusat (Telkomsel). Dan pengajuan itu belum tentu bisa disetujui. Bisa saja ditolak, namun memang kemungkinan disetujui pun masih ada.
Kondisi yang kedua kata Aditya, nomor Erma ini tergolong dalam nomor yang cantik atau Gold Number.
Pihaknya kata Aditya sudah mengecek dan ternyata dari Pusat (Telkomsel) bahwa jika ingin mengaktifkan nomor ini harus berbayar. Dan bayarannya itu sesuai klasifikasinya yaitu sebesar Rp222 ribu berikut dengan pajak PPn.
” Nah ketika kemarin dicek pengajuan nomornya sebetulnya sudah. Kondisinya prosesnya kita mengajukan dulu, nah ketika dicek ternyata nomor ibu ini tergolong nomor cantik. Itu besarannya sudah diklasifikasikan oleh Telkomsel,” ujarnya.
Bayaran itu kata Aditya, bukanlah biaya yang ditetapkan oleh Grapari sendiri, melainkan sudah ditentukan oleh Telkomsel.
Sementara itu wartawan pun penasaran dan menghubungi Call Center Telkomsel. Anehnya, petugas customer service Telkomsel justru memberikan keterangan yang berbeda dengan petugas Grapari Garut. Bahwa untuk aktivasi nomor hangus ini tidak ada biaya yang harus dikeluarkan. Terlebih lagi nomor Erma ini tergolong nomor Prepaid (pra bayar).
” Nah terkait dengan tadi pak terkait dengan biaya Rp250 ribu ya, mungkin untuk saat ini belum bisa kami pastikan juga ya. Karena untuk yang resmi dari kami sendiri biasanya (nomor yang menghubungi itu) dari 188,” ujarnya.
” Kalau untuk reaktivasi sendiri memang kalau untuk nomor prepaid harusnya tidak ada informasi terkait penagihan pembayaran ya pak feri. Ini untuk nomornya prepaid ya. Jadi kalau untuk lebih jelasnya memang kami sarankan untuk ke Grafari pak nanti akan dibantu di sana,” ujar petugas Customer Service Telkomsel.
Namun demikian, petugas customer service itu membenarkan bahwa status nomor Erma ini sudah tergolong anavailable. Dalam arti untuk aktivasi kembali memang belum bisa dipastikan apakah bisa atau tidak.
” Di sini tidak dapat kami janjikan apakah bisa aktif kembali atau tidak,” ujarnya.
Jurnaliat : H.ujang slamet.