STIS NU Nusantara Tangerang Solusi Pendidikan Berkualitas dengan Biaya Terjangkau

Patroliindonesia.com | Tangerang, Banten – Dari pemahaman yang harus kita ketahui tentang Nahdlatul Ulama yaitu (Kebangkitan ‘Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia, Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.

Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yakni paham Ahlussunnah wal Jamaah, Selain itu NU sebagaimana organisasi-organisasi pribumi lain baik yang bersifat sosial, budaya atau keagamaan yang lahir di masa penjajah, pada dasarnya merupakan perlawanan terhadap penjajah.

Hal ini didasarkan, berdirinya NU dipengaruhi kondisi politik dalam dan luar negeri, sekaligus merupakan kebangkitan kesadaran politik yang ditampakkan dalam wujud gerakan organisasi dalam menjawab kepentingan nasional dan dunia Islam umumnya.

Foto : Dokumentasi sekolah sebelum Pandemi Covid-19.

Terlihat tersusun pada rangkaian pendidikan yang agamis di Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Nahdlatul Ulama (STIS NU) Nusantara Tangerang yang berdiri sejak tahun 2014 dan beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan RT. 007/003 Babakan Kec. Tangerang Kota Tangerang, Banten 15118.

Foto : Dokumentasi sekolah sebelum Pandemi Covid-19.

Awak media Patroli Indonesia yang sempat mewawancarai Bapak KH. DR Muhammad Qustulani M.A HUM selaku ketua STIS NU mendapat penjelasan singkat terkait sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi saat ini. Senin, (16/8/2021).

“Dengan jumlah total mahasiswa sebanyak 564 (Lima Ratus Enam Puluh Empat), alhamdulillah PJJ di sekolah kami masih dapat berjalan lancar dan efektif.” Ucapnya.

Foto : Dokumentasi sekolah sebelum Pandemi Covid-19.

“Dengan penerapan yang di edukasikan kepada mahasiswa/i dalam melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dari 2 (dua) jurusan/Prodi :

1. Hukum Keluarga Islam
2. Hukum Ekonomi Syariah

Di bawah naungan kementerian agama dengan estimasi sistem pembelajaran 60% Praktek dan Teori 40% guna bertujuan untuk ‘Menjadikan Ulama Yang Intelektual atau sebaliknya Intelektual Yang Ulama’ kami sudah melahirkan alumni sebanyak 143 (Seratus Empat Puluh Tiga).” Jelasnya.

Dipaparkan juga informasi bahwa untuk tahun ajaran 2021-2022 STIS NU Nusantara membuat program 200 Beasiswa (SPP Gratis) untuk kader NU, dan umumnya di prioritaskan kepada masyarakat menengah kebawah agar tetap dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan biaya terjangkau.

Dengan program unggulan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) Berbasis Komputer dan program Non Mata Kuliah yang di maksud dengan Ngaji Pancasila, yang penerapannya mahasiswa turun langsung ke sekolah atau pesantren Untuk memberikan pemahaman. ‘Bahwasanya Pancasila tidak bertentang dengan agama manapun.” Papar Kyai Qustulani.

Foto : Dokumentasi sekolah sebelum Pandemi Covid-19.

Dan di penghujung wawancara kami Kyai Qustulani juga mengajak masyarakat untuk dapat bergabung dan menimba ilmu di STIS NU Nusantara Tangerang dengan kualitas pembelajaran dan sarana terbaik dengan harga terjangkau.

Dan pada penutup wawancara dengan awak media, dirinya tidak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah, yang terutama kepada keluarga besar Nahdlatul ulama yang telah mendukung program pendidikan di STIS NU Nusantara Tangerang. “Semoga kedepannya dapat lebih berkembang dan tetap bisa bersinergi,” tutupnya.

(Red/Andy Rae/Tri Mulyani)

Pos terkait