MPI, Jakarta Timur – Polisi mengungkapkan para pelaku tawuran di flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengonsumsi minuman keras (miras) sebelum beraksi. Mereka berdalih minum miras untuk meningkatkan kepercayaan diri.
“Tapi berawal juga ada, sebelum mereka melakukan itu ada semacam mereka juga supaya percaya diri melakukan itu, ada juga minuman keras yang mereka konsumsi,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (30/1/2024).
Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan para pelaku dalam kondisi mabuk saat melakukan tawuran. Hal itulah yang menyebabkan para pelaku dengan beraninya melakukan tawuran hingga menimbulkan korban luka.
Bisa dikatakan seperti itu, dipengaruhi untuk menambah keberanian mereka karena terus terang saja kalau kami melihat peralatan senjata tajam yang dibawa itu sangat ngeri kalau kena manusia saja, waduh, sampai putus tangannya itu kan akibat ya bagaimana ya kalau kami mau bilang terlalu berani mereka,” jelasnya.
Hal itu juga dikonfirmasi oleh keterangan para pelaku yang sempat mengonsumsi minuman keras sebelum melakukan aksi tawuran
“Kalau orang normal kan nggak. Kalau orang yang normal dan kondisi normal itu kan nggak mungkinlah seperti itu dan memang keterangan mereka sebelumnya mereka ada mengonsumsi minum minuman keras,” tuturnya.
Polisi telah menangkap 4 pelaku tawuran yang mengakibatkan tangan seorang pelajar putus. Keempat pelaku adalah AMA (17), AP (16), RA (15), dan P (17) sedangkan otak tawuran sendiri masih DPO atau Buron
Aksi tawuran itu terjadi pada Minggu (28/1) sekitar pukul 04.30 WIB. Kejadian ini terekam video amatir dan viral di media sosial
Dalam rekaman video yang beredar, terlihat kedua kelompok saling serang. Kedua kelompok tampak mempersenjatai diri dengan senjata tajam.
Mereka berlarian menyerang satu sama lain. Satu orang remaja yang mengenakan hoodie putih tampak terjatuh.
Saat itulah, korban diserang secara membabi buta oleh pihak lawan. Korban diserang dengan senjata tajam hingga tangannya putus.
“Wey udah wey. Tangannya putus,” teriak warga melerai.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan adanya aksi tawuran yang menyebabkan tangan korban putus. Korban tersebut merupakan pelajar kelas 3 SMA
“Tangan kanan korban putus pada pergelangan tangan. Korban masih pelajar kelas 3 SMA. Pelaku sebagian pelajar dan sebagian sudah putus sekolah,” kata Nicolas.