Patroli Indonesia, NTB – Pandemi yang masih mengancam harus disikapi bijaksana. Tidak mengabaikan tapi juga tidak panik berlebihan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Barat H.Zulkieflimansyah disela kunjungan ke Desa Tatar. Ia mengatakan, meski Desa Tatar diklaim zona hijau se KSB, Gubernur berpesan agar protokol kesehatan ttetap dijaga.
“Karena dampaknya (pandemi) pada ekonomi orang lebih takut kehilangan pekerjaan. Tapi kita juga tidak boleh abai apalagi varian baru Covid 19 ini lebih mematikan dari sebelumnya,” ujar Gubernur di Desa Tatar, Sekongkang, kabupaten Sumbawa Barat, Sabtu (09/07).
Dalam kunjungannya ke Desa Tatar, selain mendengarkan persoalan masyarakat, Gubernur juga mencoba mendorong potensi desa. Diantaranya UKM batako dan pariwisata.
Di kesempatan yang sama Asif, warga dusun Tabiung menceritakan awal memulai usaha pembuatan batako, paving block dan lainnya sejak setahun lalu. Ia membutuhkan modal untuk pengembangan usaha karena sanggup menciptakan lapangan kerja dan potensi pasar yang besar.
Warga lainnya, Lalu Kamarudin mengatakan wiisata pantai Tabiung dan Muara Punak potensial untuk dikembangkan. Hanya saja lahan tersebut masih dikelola dinas lingkungan hidup sehingga masyarakat mengusulkan pengelolaan menjadi tujuan wisata untuk usaha desa.
Sementara M Yunus, kepala desa Tatar menambahkan, warga desa yang sejak 1996 bertransmigrasi ke KSB sebagian besarnya dihuni orang Sasak Lombok dan berprofesi petani. Beberapa warga memang masih belum memilikin rumah layak huni selain irigasi peninggalan PT Newmont 25 tahun lalu yang membutuhkan rehab.
“Petani desa Tatar membutuhkan embung agar panen bisa baik lagi,” ucapnya.(*)