Karna Melanggar Ad/Art, Pemecatan Terhadap Mori Hanafi Dari Partai Gerindra Dinilai Wajar

MPI – MATARAM ,NTB – Patroli-indonesia.com – Terkait beredarnya keputusan sidang etik Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra yang mengusulkan pemecatan sdr. Mori Hanafi dari keanggotaan Partai karena dianggap telah melanggar AD/ART Partai, menurut Ketua GERAKAN RAKYAT NUSA TENGGARA BARAT (GERAK-NTB), Arsa Ali Umar adalah sikap dan keputusan yang tepat dan pas.22/02/2023

Menurutnya, tidak perlu lagi sdr. Mori Hanafi membuat gymick-gymick politik untuk menarik simpati publik terkait sikap DPP Partai Gerindra terhadap nasib diri nya dan status keanggotaannya di Partai karena mau di Partai manapun kalau sudah berbeda sikap politik, sudah menjadi anggota bahkan bacaleg di Partai lain, maka pasti akan dilakukan sanksi yang sama.

“Keputusan Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra saya rasa sudah benar karena sikap dan perilaku sdr. Mori Hanafi yang memang sudah jelas dan terbuka memenuhi unsur etik dan konstitusi untuk dilakukan penindakan. Bahkan sikap beliau yang seakan-akan menunggu dirinya dipecat Partai sebenarnya sangat disayangkan karena sebagai politisi senior dan tokoh NTB, seharusnya beliau jantan untuk mengundurkan diri dari awal sebagai sebuah konsekwensi logis dari perbedaan sikap dan pilihan politik sehingga sikap ini jauh lebih terhormat dan bermartabat sebagai politisi senior dan tokoh NTB,” tandas Arsa.

Sikap sdr. Mori Hanafi yang seakan-akan terus menggantung dan mengulur-ulur waktu untuk dirinya keluar atau mengundurkan diri dari Partai Gerindra ini sebenarnya sikap kontraproduktif yang bisa saja akan mereduksi dirinya sendiri sebagai tokoh dan politisi senior di NTB.

“Kesan sdr. Mori Hanafi yang menganggap enteng, menganggap kecil urusan Partai yang telah membesarkannya adalah sikap yang kurang bijaksana. Mudah-mudahan perilaku seperti ini tidak dibawa ke Partai yang baru”, tutup Arsa singkat.

D34H

Pos terkait