Patroliindonesia.com,JAKARTA – Forkopimda DKI Jakarta memimpin apel gabungan “Aman Nusa II Penanganan Covid-19.†Apel ini digelar sebagai persiapan PPKM Darurat yang akan berlangsung besok.
Apel diikuti oleh personel Polda Metro Jaya termasuk Brimob, Kodam Jaya, Satpol PP dan dipimpin oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji bersama Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Asri Agung, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, di Lapangan Presisi Mapolda Metro Jaya, Jakarta (2/7/2021) sore.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. M. Fadil Imran menjelaskan, pemberlakuan PPKM Darurat pada Sabtu mulai pukul 00.00 WIB. Dengan adanya pemberlakuan itu, nanti seluruh pintu masuk ke Jakarta akan ditutup.
“Mulai malam ini pukul 00.00 WIB seluruh pintu keluar masuk Jakarta akan kami tutup dan akan dilakukan pemeriksaan ketat,†ujar Fadil kepada wartawan, usai memimpin apel.
Fadil mengungkapkan, pihaknya tidak akan mengizinkan masyarakat beraktivitas di luar ruangan termasuk yang berolahraga dan pesepeda setelah kebijakan itu diberlakukan. Masyarakat boleh berada di luar rumah hanya untuk melakukan aktivitas yang bersifat penting atau esensial.
Ditegaskan Fadil bahwa untuk melancarkan penerapan tersehut pihaknya akan menyebar anggotanya di beberapa titik.†Selain pembentukan satgas juga akan dilakukan pembatasan dan pengendalian mobilitas pada 35 titik serta pembatasan dan penyekatan mobilitas pada 25 titik di wilayah hukum Polda Metro Jaya,†katanya.
Pemberlakuan PPKM Farurat Covid-19 ini menyusul terbitnya Instruksi Mendagri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali.
Bagi masyarakat pelanggar aturan PPKM Darurat, dapat dikenakan sanksi berdasarkan; Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan; dan peraturan daerah, peraturan kepala daerah; serta ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait.
PEMBATASAN MOBILITAS KUNCI TEKAN LAJU COVID-19
Sementara itu dikesempatan yang sama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji mengatakan, Operasi Aman Nusa II melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk menghentikan laju penyebaran virus corona atau Covid-19.
“Dalam melaksanakan kegiatan ini nanti tolong masyarakat juga ikut berpartisipasi satu sama lain. Kalau tidak, tidak akan pernah selesai,†ujar Mulyo.
Menurut Mulyo Aji, pembatasan mobilitas masyarakat menjadi kunci dalam menekan laju penyebaran Covid-19. Ia berharap dengan penerapan PPKM Darurat, masyarakat mau berbesar hati disiplin untuk beraktivitas dari rumah.
“Logika sederhana, Covid-19 kalau kita tidak kemana-mana dia mati sendiri. Ada waktu dua minggu dia mati sendiri. Kalau kita pergi menggunakan perlengkapan yang lengkap, dia nggak bisa masuk. Tidak ada tempat untuk lewat,†katanya.
Selain itu, Mulyo turut menyinggung laju penyebaran virus corona yang meningkat beberapa waktu terakhir. Dia mengatakan hal itu salah satunya akibat masyarakat yang tidak taat dalam membatasi mobilitas aktifitas.
Menurut Mulyo, tingginya angka penularan virus Covid-19 karena adanya pelanggaran aturan protokol kesehatan.
Mulyo Aji menitipkan pesan kepada seluruh elemen di level RT/RW terkait indikator yang harus dicapai selama PPKM darurat. Dua di antaranya terkait pergeseran massa dan kerumunan.
“Saya ingin titip pesan pada rekan-rekan yang ada di RT maupun RW. Ada indikator yang harus kita kejar. Pertama, harapannya di tempat-tempat yang merah tidak terjadi pergerakan massa kecuali yang esensial atau penting. Supaya tidak ada penularan. Kedua, tidak terjadi kerumunan,†katanya.
Ketiga, lanjut Mulyo, tidak terjadi penambahan jumlah pasien. “Jadi nanti RT/RW kalau ada tambahan pasien berarti kita tidak bekerja maksimum dan kita tidak membantu dan kita penyumbang terbaik untuk penuhnya tempat-tempat yang tadi sudah kita siapkan,†katanya.
“Keempat, tidak terjadi pergeseran Covid, dua di wilayah tetap dua tapi pindah rumah. Berarti ada yang tidak selesai. Kemudian kami harapkan ada kontrol yang maksimum terhadap akses keluar masuk terhadap tempat-tempat yang memang merah,†pungkasnya.
( Hendrik Lorent Uren/donat )