PATROLI INDONESIA, GARUT – Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di pasar wisata Samarang, Kabupaten Garut merasa kecewa dengan penertiban yang di duga pilih kasih. Penertiban PKL yang dilakukan oleh Iwappa bekerja sama dengan Forkopimcam dan Instansi terkait itu dinilai tidak adil.
Sebagaimana diketahui, bahwa pedagang PKL di teras pasar Samarang memang selama ini dinilai mengganggu kenyamanan pasar.
Mereka berdiri secara ilegal di teras pasar wisata Samarang. Hal itu memang diakui oleh pedagang.
Namun masalahnya kenapa penertiban yang dilakukan terkesan pilih kasih. Tidak semua pedagang ditertibkan.
Hasil penelusuran Patroli, ketidak adilan ini menjadi polemik diantara pedagang pkl. Ketika patroli wawancarai dari salahsatunya warga pasar yg berinisial H.
“Kami sangat mengapresiasi kinerja para pihak untuk menertibkan pkl yang ada di pasar wisata samarang sesuai dengan tupoksi,” ujar salah seorang pedagang.
“Tapi kami sangat menyayangkan kenapa para pihak bisa pilih bulu ada pkl yang belum dibongkar,” lanjutnya.
Dari penelusuran patroli ke Kasi Trantib Kecamatan Samarang, ada selentingan bahwa PKL yang belum ditertibkan itu memiliki izin.
Namun masalahnya izin dari siapa dan apakah boleh berizin di tempat terlarang yang tidak sesuai. (H.ujang slamet/saepul Zihad)