Perlu Sanksi Berat Kapolres Nunukan yang Pukuli Anak Buah

Patroliindonesia.com | JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar patut dijatuhi sanksi berat setelah ia kedapatan memukul dan menendang anak buahnya sendiri.

Ketika terjadi kasus seperti di Polres Nunukan itu Divisi Propam pada tataran sanksi etik perlu menjatuhkan sanksi yang berat, bukan sekadar sanksi biasa, apalagi dengan alasan misal korban sudah minta maaf atau berdamai dengan pelaku, Selasa (26/10/2021).

Brigadir SL, korban penganiayaan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, menyampaikan permohonan maaf melalui media sosial karena menyebarkan rekaman video penganiayaan dirinya oleh pemimpin polisi setempat.

Dalam permintaan maafnya itu, anggota polisi tersebut mengaku tak berpikir jernih saat menyebarkan rekaman video yang memperlihatkan pemukulan dan penendangan dirinya oleh kapolres

“Selamat malam komandan, senior dan rekan-rekan terkhusus Bapak Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial. Karena saat mengupload video tersebut tidak berpikir dengan jernih,” ujar SL dalam rekaman video permintaan maaf yang juga viral di media sosial.

Brigadir SL, juga mengaku sangat menyesal terhadap perbuatannya tersebut. Dirinya juga membenarkan bahwasanya telah lalai dan tidak melaksanakan perintah pimpinan.

Kabid Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Pol Budi Rachmat membenarkan adanya permintaan maaf yang disampaikan Brigadir SL tersebut.

“Karena Kapolda selaku atasan langsungnya telah mengambil tindakan dalam ranah etik dengan membebastugaskan yang bersangkutan, maka kami tentu akan ikuti dan monitor lebih dahulu proses selanjutnya,

Dari video berdurasi 43 detik tersebut, seorang polisi yang menjadi korban sampai tersungkur di lantai. Kejadian tersebut terekam dalam kamera CCTV dengan keterangan Polres Nunukan, 21 Oktober 2021 pukul 12.32 di pojok atas sebelah kiri.

Dikutip dari Tribun Timur, pelaku pemukulan dan penendangan adalah Kapolres Nunukan, Kalimantan Utara, AKBP Syaiful Anwar. Disebutkan, Syaiful kesal kepada korban lantaran saat meeting secara virtual dengan Mabes Polri melalui aplikasi Zoom diketahui tidak ada gambar dirinya yang muncul.

Kekesalannya pun diluapkan kepada anak buahnya. Ketika dikonfirmasi, Kabid Propam Polda Kalimatan Utara Kombes Dearystone Supit membenarkan terjadinya peristiwa dalam video tersebut. “Iya benar (video tersebut),” kata Supit saat dikonfirmasi,

Pos terkait