Tenor Amin Sutanto: Pola Pikir Menentukan Perbuatan, Perbuatan Menentukan Siapa Diri Kita

Patroli Indonesia |Pojok Tokoh dan Opini – Orang yang Bijak akan Mewarisi Kehormatan, tetapi Orang yang Bodoh akan Menerima Cemooh.

Judul dan Narasi tersebut merupakan rangkaian kata-kata bijak dari sang Pemimpin Gema Nusantara Raya (Gemantara Raya).

Foto : Tenor Amin Sutanto bersama Istri

Dihalaman pojok opini inilah Tokoh Masyarakat dan tokoh dunia seni dan industri film ternama Tenor Amin Sutanto menyampaikan pesan-pesan morilnya tentang kehidupan.

Dengan rangkaian kata-kata bijaknya yang membuat makna kehidupan demi kehidupan di tuangkan pada narasi yang telah mengisi rubrik opini di beberapa media, berikut hal yang terkonfirmasi dan menjadi tema utama di halaman ‘Pojok Opini dan Tokoh’ Media Patroliindonesia.com pada hari selasa, (12/1/2021).

“Allah yang Memberi Hikmat, dari Mulut-Nya datang Pengetahuan & Kepandaian. Allah Menyediakan Pertolongan bagi Orang yang Jujur & Menjadi Perisai bagi Orang yang Tidak Bercela Lakunya, karena Siapa Bijak Mendengar & Siapa yang Meninggikan Diri maka akan Direndahkan.

Ingatlah Dalam Doa juga Pengharapan Tidak Ada yang Sia-sia & Hati yang Gembira adalah Obat.

HANYA HATI YANG TEGUH YANG AKAN MEMILIKI HARAPAN

Jika HATI di tutup oleh KEDENGKIAN,‎
kita akan melihat dunia dan semua orang adalah pesaing yang akan menjatuhkan kita.

Jika HATI di tutup oleh KEBENCIAN,
kita akan melihat dunia dan semua orang adalah musuh.
‎
Jika HATI di tutupi AMBISI SELANGIT,
kita akan melihat dunia dan semua orang sebagai target empuk untuk di jadikan bulanan.

Jika HATI di tutupi KESERAKAHAN,
kemana pun kita pergi kita akan merasa miskin melarat dan tidak puas.

Jika HATI di tutupi KEGELISAHAN,
ke mana pun kita pergi, ‎kita hanya menemukan keresahan dan ketidak tenangan.‎

Jika HATI di tutupi KEANGKUHAN,
kita akan melihat semua orang bodoh dan tolol.

Jika KEBODOHAN menutupi HATI,
hati akan menutupi mata, dan‎ mata tidak lagi melihat kebenaran.

Jika KEBENCIAN menutupi HATI,
kebencian akan menutupi mata, dan‎ mata tak lagi melihat kedamaian.

Hidup ini kadang terlihat seperti sebuah PERMAINAN,‎
sering sepertinya kita di Permainkan dengan Ketidak adilan di dalamnya, ‎namun kita akan menjadi KALAH bila kita meresponinya dengan KEMARAHAN atau pun MENYALAHKAN KEADAAN, maka:‎
Tetaplah TEGUH, ‎di saat yang lain RAPUH…
Tetaplah RENDAH HATI, Jangan Keraskan Hati, Bijaklah dalam Bertindak & Bertutur Kata ‎di Saat yang Lain semakin ANGKUH…‎

Dengan Tulus Tetaplah TERSENYUM, ‎di saat yang Lain memilih CEMBERUT…‎

Tetaplah SABAR, ‎di saat yang lain EMOSI…‎
Tetaplah SEMANGAT,‎di saat yang lain PUTUS ASA…‎

Tetaplah MENGAMPUNI, ‎walaupun kadang MENYAKITKAN…
‎
INGATLAH…‎
Sebilah PEDANG itu bukan DI BUAT dengan BELAIAN TANGAN yang LEMBUT, ‎akan tetapi oleh TEMPAAN PALU dan Ҏembakaran Di Atas Api;‎
Segumpal TANAH LIAT Harus DI BENTUK dan DI BAKAR, ‎untuk Bisa Menjadi BEJANA yang INDAH;
EMAS Harus DI BERSIHKAN dengan DI BAKAR, ‎agar Menjadi EMAS YANG MURNI;‎
Hanya HATI YANG TEGUH lah yang akan MEMILIKI HARAPAN yang INDAH untuk Masa yang akan datang…
‎‎
“Hati yang Gembira adalah Obat & Jagalah Hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

Morning Morning Morning

Semangat Pagi, Semangat Berkarya Nyata Memberikan Pelayanan yang Terbaik & Menjadi Berkat serta Jangan Lupa Jaga Kesehatan Selalu ya Sama Selalu Bersyukur dalam Segala Hal Penuh Sukacita.

Damai di Bumi Damai di Surga Jangan Cari Penyakit.

Salam Persatuan dalam Indahnya Kebhinekaan.

Pancasila Abadi NKRI HARGA MATI. Maju Terus Pantang Mundur & GBU All.

Jayalah Indonesia Tercinta.

Demikian rangkaian pesannya,” ucap tenor

Dan di akhir untaian narasinya, Bang Tenor (sapaan akrab kami), menutupnya dengan banyak harapan yang menjadi manfaat.

“Semoga untaian kata yang menjadi pesan-pesan moralitas untuk nilai persaudaraan ini dapat menjadi uraian kalimat yang bermanfaat dan dapat di resapi dan juga di sosialisasi kan kepada semua rekan dari berbagai persatuan, khususnya di Gema Nusantara Raya dan juga semua rekan-rekan di dunia seni, pers dan persatuan profesi lainnya.” (Jona)

Pos terkait