Patroli Indonesia, Jakarta – Sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi dan pengembangan SDM di Kementerian PUPR, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) telah merintis program Magister Super Spesialis sejak tahun 2020 dengan beberapa PTN di Indonesia, yaitu: UGM, ITB, UNDIP, dan ITS. Kerja sama program pendidikan ini bertujuan untuk membentuk PNS Kementerian PUPR yang memiliki keahlian teknis terapan yang sesuai dengan kebutuhan kementerian dalam penyediaan infrastruktur.
Untuk mengawal penyelenggaraan Program Magister Super Spesialis tersebut, maka BPSDM melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap karyasiswa program tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraannya dan memastikan agar karyasiswa dapat selesai tepat waktu 18 bulan serta menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan.
Kegiatan monev dilakukan tiap bulan, triwulan dan semester meelalui aplikasi e karyasiswa dan dalam bentuk rapat/perwalian. Adapun kegiatan monev Triwulan ke-3 ini dilaksanakan secara virtual yang dilaksanakan oleh Sekretariat BPSDM pada Bagian Hukum Kerjasama dan Komunikasi Publik.
Dalam sambutan pengarahan Monitoring dan Evaluasi Karyasiswa Beasiswa Magister Super Spesialis Tahun 2020 untuk karyasiswa di ITB, Sekretaris BPSDM Herman Suroyo menyampaikan, bahwa program kerja sama pendidikan di Kementerian PUPR memang perlu dilakukan monitoring dan evaluasi, baik terhadap perkembangan studi karyasiswanya maupun terhadap kualitas kerja sama antara BPSDM dengan perguruan tinggi terkait. “Monitoring dan evaluasi (Monev) dilakukan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan kedinasan Kementerian PUPR,” ujar Herman Suroyo mengawali sambutannya, Rabu (7/7).
Dalam monev tersebut disampaikan data dari Setba BPSDM bahwa 3 Prodi yang ada di ITB yakni Prodi Rekayasa Jembatan Khusus, Prodi Rekayasa dan Pengendalian Morfologi Sungai dan Prodi Desain, Konstruksi dan Pemeliharaan Jalan Bebas Banjir telah mulai magang sejak bulan Juni 2021 yang akan berakhir di Agustus.
Hasil monev didapatkan bahwa Indeks Prestasi Rata Rata Semester II untuk 3 Prodi di ITB meraih sangat memuaskan. Adapun Indeks Prestasi Rata Rata Semester II Prodi Rekayasa Jembatan Khusus adalah 3,68 dimana 3 peringkat terbaik (IP 3,75) diraih oleh Immanuel Hepma Karyasiswa PT. Nindya Karya, Dyah Nur Suci Karyasiswa Direktorat Jenderal Bina Marga dan Karyasiswa PT. Hutama Karya.
Indeks Prestasi Rata Rata Semester II Prodi Rekayasa dan Pengendalian Morfologi Sungai adalah 3,72 dimana 3 peringkat terbaik (IP 3,94) diraih oleh Khoirunisa Ulya Nur Utari, Prita Lutfitiana, Rosalia Putri Ramadhani yang seluruhnya Karyasiswa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Sedangkan Indeks Prestasi Rata Rata Semester II Prodi Desain, Konstruksi dan Pemeliharaan Jalan Bebas Banjir adalah 3,78 dimana 3 peringkat terbaik (IP 3,88) diraih oleh Dzakiyyul Fahmi dan Mahfuz Rachman Karyasiswa dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Henny Realita Purba dari Itjen, Muhammad Endy Adiyatma Karyasiswa PT. Hutama Karya, serta Willy Aryansah Pratama dari PT. Nindya Karya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Prodi Magister Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas ITB, R. Sony Sulaksono Wibowo mengatakan,”Prodi Rekayasa Jembatan Khusus sudah melaksanakan magang di 2 tempat di Balikpapan dan di Banjarmasin. Dalam proses magang, karyasiswa harus melihat fakta di lapangan dan menyandingkannya juga teorinya.†Adapun perkuliahan Semester 3 akan dilaksanakan tanggal 23 Agustus, sehingga sebelum tanggal tersebut akan dilakukan kunjungan lapangan ke beberapa tempat. “Masalah tesis cukup ketat dan tidak main-main untuk lebih serius dalam mengerjakan tesis,â€tegas Sony. Terkait dengan keseriusan karyasiswa tersebut, Perekayasa Ahli Utama Kementerian PUPR Ari Setiadi Moerwanto mengingatkan agar karyasiswa untuk fokus belajar berada pada lokasi PTN masing-masing, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hal itu memudahkan pemantauan dan diskusi karyasiswa dengan dosen pembimbingnya masing-masing.
Kegiatan monitoring dilaksanakan ini dilaksanakan melalui Virtual Meeting dan diikuti 90 orang yang berasal dari Kementerian PUPR, Prodi ITB, BUMN dengan poin poin penting seperti Hasil Monitoring kegiatan magang Karyasiswa yang telah di laksanakan, Paparan Hasil Pelaksanaan Studi Semester II dan Rencana Pelaksanaan Magang serta diskusi Kendala Studi Karyasiswa. (*)