BPSDM PUPR Selenggarakan Coaching Clinic untuk Rencanakan Pengembangan Individu

Patroli Indonesia, Jakarta – Sebagai upaya perwujudan Visium PUPR 2030, Kementerian PUPR memiliki misi yang diantaranya adalah “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, penyelenggaraan jasa konstruksi, dan pembiayaan infrastruktur dalam mendukung penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.” Selaras dengan hal tersebut, bahwa salah satu upaya dalam peningkatan kualitas SDM penyelenggara infrastruktur di Kementerian PUPR adalah melalui pengembangan karier.

Oleh karena itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Talenta menyelenggarakan Coaching Clinic Pejabat Administrator di Lingkungan Kementerian PUPR, yang dilaksanakan secara Distance Learning dimulai dari tanggal 8 Juli sampai dengan 9 Juli 2021.

Bacaan Lainnya

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), yang diwakili oleh Kepala Pusat Pengembangan Talenta Rudy Ridwan Effendi melalui konferensi video, Kamis (8/7) mengatakan, sebagaimana kita ketahui bersama, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mencanangkan Visi Indonesia 2045 yang salah satu diantaranya adalah ‘Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi’.

“Insan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat khususnya Saudara-Saudara sekalian memiliki peranan sangat vital dalam mendukung Visi Indonesia 2045 untuk mewujudkan ASN berkelas dunia dan Reformasi Birokrasi. Hal lainnya yang perlu digarisbawahi adalah kegiatan pengembangan sumber daya manusia memiliki kontribusi terhadap perwujudan Visium 2030 Kementerian PUPR yaitu untuk mewujudkan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang handal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong,” lanjut Rudy.

Rudy menambahkan dalam rangka membangun sistem pengembangan karier di Kementerian PUPR diperlukan dukungan dari seluruh pihak. Dari sisi pegawai, setelah mengikuti kegiatan coaching clinic ini diharapkan dapat berkomitmen mewujudkan RPI (Rencana Pengembangan Individu) yang telah disusun. Sedangkan dari unit kerja, diharapkan untuk dapat memberikan support dan monitoring kepada pegawai untuk melaksanakan kegiatan pengembangan karier yang telah direncanakan.

Pengembangan karier bermanfaat baik bagi seorang individu sebagai pegawai maupun organisasi secara utuh. Dari sisi individu pengembangan karier mampu mengoptimalkan potensi pegawai yang berdampak pada kualitas hasil kerja secara umum. Dari sudut pandang organisasi, pengembangan karier berkontribusi pada kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

“Dalam membangun sistem pengembangan karier Pegawai membutuhkan berbagai informasi dalam menyusun rencana pengembangan kariernya seperti pola & jalur karier, serta standar kompetensi jabatan,” ujar Rudy.

Selain hal tersebut diatas, pegawai tentunya harus terus mendapatkan motivasi dan pendampingan dalam merencanakan pengembangan berdasarkan kualifikasi, kompetensi & kinerja. Metode pengembangan ini dapat dilakukan melalui ”Coaching Clinic” yang telah didesain secara full daring untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi.

Coaching Clinic ini diikuti oleh 22 peserta yang terdiri dari Biro Kepegawaian; Biro Keuangan; Pusat Analisis Pelaksanaan Kebijakan; Pusat Data dan Teknologi Informasi; Sekretariat Inspektorat Jenderal; Sekretariat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air; Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Marga; Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya; Sekretariat Direktorat Jenderal Perumahan; Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi; Sekretariat Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR dan Sekretariat Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.(*)

Pos terkait