Diduga Proyek Jalan Rabat Beton Di Dusun Sinar Di Kerjakan Asal Jadi

Patroliindonesia.com, Ketapang KALBAR- Pembangunan jalan rabat beton di Dusun Sinar timur Desa penjalaan Kecamatan simpang hilir Kabupaten Kayong Utara diduga asal jadi, tak sesuai bestek maupun Rencana Anggaran Biaya Pemerintah Desa (RABPDes).

Ini terlihat dari kualitas pekerjaan pembangunan jalan rabat beton yang tidak sesuai harapan warga Dusun Sinar.

Pembangunan jalan rabat beton ini menggunakan Anggaran Dana Desa (DD) tahun 2020 di Dusun sinar timur Desa penjalaan yang menuju sungai pinang dengan anggaran sekira Rp 300 juta,itu menjadi pertanyaan besar warga sekitarnya khusus nya Dusun Sinar timur.

Hal itu dikatakan masyarakat dusun sinar, Anwar tokoh pemuda kepada awak media Patroliindonesia mengatakan, “bahwa pekerjaan rabat beton yang sekarang ini dikerjakan menjadi sorotan warga karena tidak sesuai harapan dan tidak mengacu pada bestek,

“Sehingga dengan kejadian ini diduga campuran material pembangunan tidak sesuai dengan RAB, akibatnya akan menimbulkan kerusakan (Retak) pada bagian tengahnya, karena tidak sesuai dengan RAB yang dalam perencanaan sepanjang 650 meter dengan lebar 1,5 meter dan ketebalan 15 centi meter namun realisasinya jauh dari harapan,” papar Anwar

Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan dalam kegiatan proyek di desa, ini pekerjaan rabat beton dari tahun 2020 sampai hari ini belum selesai.

Anggaran sekira Rp 300 juta lebih ini seharusnya dalam melaksanakan pekerjaan harus menggunakan alat molen tapi ternyata tidak ada alat kerja tersebut.

“Dalam RAB tertulis adanya pasir urug itu juga tidak di gunakan dan upah harian orang kerja (HOK) Rp 100.000 ternyata dibayar hanya Rp 35.000, dan bahan material semen 1049 sak, dan ril di lapangan sekira 500 sak saja.

Selanjutnya setelah konfirmasi dengan pemerintah desa beserta perangkat desa yaitu BPD serta RT dan tokoh masyarakat sudah dilakukan musyawarah dan sudah dituangkan dalam berita acara dan sudah disepakati untuk ditindak lanjuti ke proses hukum,” ujar Anwar.

Kemudian awak media Patroli Indonesia menemui ketua BPD Penjalaan untuk mengkonfirmasi Mulyadi dan mengatakan, pekerjaan itu memang belum selesai dan masih ada sisa uang dipelaksana, menurutnya bahwa keterlibatan itu dikarenakan faktor Alam pihaknya selaku BPD sesuai tupoksi telah melaksanakan pengawasan terhadap pekerjaan tersebut.

“Saat kami ke lapangan yang mereka kerjakan sudah sesuai hanya ada beberapa hal yang karena faktor Alam, dan terjadinya terkikis air,” katanya.

(Joni)

Pos terkait