Refleksi Sumpah Pemuda Relawan Muda Compang Ndehes

Patroli Indonesia | Manggarai, NTT – Menyadari akan fungsinya sebagai agen perubahan, Relawan Muda Compang Ndehes, Kecamatan Wae Ri’i Kabupaten Manggarai yang dipimpin oleh Yohanes Marten Susun, menunjukan eksistensinya dengan melakukan aksi nyata.

Aksi ternyata tersebut termotivasi oleh pola pikir lama yang tidak melibatkan kaum muda dalam membangun Desa Compang Ndehes, demikian tukas Yohanes M susun kepada media ini pada Rabu, (20/10/2021).

Ia mengungkapkan, Kaum muda di Desa Compang Ndehes memiliki potensi besar. Dengan masing-masing bidang ilmu yang mereka tekuni selama mengenyam pendidikan di bangku sekolah, tentunya mereka memiliki sumbangsih gagasan bermutu untuk kemajuan Desa Compang Ndehes.

“Sumber daya mereka luar biasa, hanya saja begitu minim ruang untuk mereka menunjukan keahliannya masing-masing. Oleh karenanya potensi mereka ini harus dipupuk”, beber Yohanes.

Lebih lanjut Ia mengatakan, melalui aksi nyata yang mereka lakukan ini merupakan bentuk edukasi untuk masyarakat dalam hal menjaga kelestarian lingkungam.

Selain itu, tutur Yohanes merupakan pelampiasan gagasan mereka yang tidak tersalur selama ini. “Beberapa dari mereka ini ada pelaku pariwisata, pertanian, olahraga bahkan kuliner”, tukas Yohanes.

Setidaknya dengan beberapa aksi nyata yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan, sosial dan budaya, jelas Yohanes menjadi bahan refleksi bagi orang tua bahwa kaum muda di Desa Compang Ndehes adalah aset besar yang sekian lama kita tidak manfaatkan.

Menurut Yohanes Marten Susun, relawan muda asuhannya sudah beberapa kali melakukan aksi peduli lingkungan. Awal bulan oktober mereka menata tempat wisata waduk di Compang Ndehes, dilanjutkan dengan menanam 500 bibit pohon gandeng LSM ILMU melalui program PRIBUMI dan hari ini membersihkan kuburan umum milik Desa Compang Ndehes.

  1. Sementara Patrisius Harsan Koordinator Relawan Desa Compang Ndehes mengatakan niatnya membentuk relawan muda di Desanya itu demi merawat solidaritas. “Pemuda di Desa Compang Ndehes itu jumlahnya banyak, semuanya berpotensi. Namun belum ada ruang mengimplementasikan potensi itu”, tukas Patris.

Ia menambahkan, momentum sebelum hari sumpah pemuda ke-92 pada 28 oktober mendatang relawan muda Desa Compang Ndehes akan melakukan aksi nyata yang selama ini menjadi catatan kritis bahwa ada kejanggalan persepsi akan kedudukan kaum muda ditengah masyarakat.

Lebih lanjut jelas Patris, giat pembersihan kuburan umum yang mereka lakukan itu selain menghayati bulan sumpah pemuda juga menyikapi bulan suci bagi umat khatolik.

“Iman tanpa perbuatan itu sama dengan ide basih karena tidak ada aksi”, ungkap Rikardus.

Menutup pembicaraan, Rikardus mengajak untuk semua kaum muda tanah air, khususnya di bumi ‘Congka Sae’. Mulailah dengan hal sederhana namun bermanfaat untuk banyak orang. Jangan menjadi kaum muda yang menjadi beban untuk orang tua.

( Iren )

Pos terkait