PATROLI INDONESIA, Manggarai Timur – Kegiatan pengembangan diri siswa/i SMAN 3 Borong menuai hasil. Kebun sekolah seluas 1 hektare yang ditanami jagung manis dan jagung purut pada bulan November 2021 lalu kini SMAN 3 Borong memetik hasilnya. Degan pemanfaatan lahan sekolah yang luas di sekolah itu, SMAN 3 Borong hari ini mampu memnajawab kebutuhan jagung muda di wilayah seputaran kota Borong.
Menariknya, sebagai syukuran dari suksesnya kegiatan pengembangan diri tersebut, Civitas SMAN 3 Borong menggelar panen raya. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Julius Eklemis mewakili Dinas pertanian Manggarai Timur, Andrew Winokan mewakili Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) dan perwakilan komunitas pegiat literasi. Menghargai tamu yang hadir dalam kegiatan tersebut, SMAN 3 Borong menyuguhkan makanan lokal hasil olahan dari jagung buah dari kerja keras pihak sekolahnya itu.
Kepala SMAN 3 Borong, Konstantinus Everson Rada, S.Psi, kepada media mengatakan kesuksesan mengolah kebun sekolahnya itu merupakan kerja keras dari siswa dan para guru.
“Siswa SMAN 3 Borong sudah menunjukkan karya hebatnya,” tukas Kepsek yang kerap disapa Sony itu.
Lebih lanjut Ia menambahkan pengolahan kebun sekolah tersebut merupakan terapan dari pelajaran yang mereka dapat di kelas. Pemberlakuan kurikulum sekolah penggerak di SMAN 3 Borong mengharuskan siswa untuk kreatif.
“Kurikulum sekolah penggerak, 60% teori dan praktik lapangan 40%. Itulah yang berlaku di SMAN 3 Borong,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, Jagung hasil dari olah kebun sekolah SMAN 3 Borong akan dipasarkan setelah diolah menjadi makanan khas lokal.
“Kita akan mengolahnya menjadi bubur jagung, kue tar jagung, bose, empek-empek dan jagung bakar,” ungkap Sony.
“Sementara sejauh ini yang dijual gelondongan sudah terjual satu juta rupiah. Sehingga kedepannya lanjut Sony, pihaknya akan terus memasarkan jagung di kebun sekolahnya itu apabila ada yang berminat. Bahkan pihaknya akan siap mengantar di tempat apabila beli dalam jumlah yang banyak,” pungkasnya.
Senada disampaikan Andrew Winokan, gebrakan SMAN 3 Borong benar-benar memotivasi masyarakat khususnya petani. menurut Andrew, kegiatan-kegiatan seperti ini sebenarnya bagian dari edukasi kepada masyarakat untuk cerdas melihat peluang dalam hal bertani.
“SMAN 3 Borong menjadi contoh bagi petani di Manggarai Timur,” tukasnya.
Ia menambahkan dengan hal sederhana namun menuai hasil yang luar biasa tentu merupakan modal bagi siswa/i kelak ketika kembali hidup bermasyarakat.
“Dengan produk makan lokal yang disuguhkan civitas SMAN 3 Borong tentu menambah nilai jual dari sekolah ini” tukas Andrew.
Sehingga kata Andrew lebih lanjut, barang siapa yang ingin menikmati makanan lokal dengan bahan mentah jagung, ayo ke SMAN 3 Borong. Dengan olahan bebas bahan pengawet dijamin puas.