MPI, Melawi, KALBAR – Kondisi listrik yang sangat kondusif mendorong peningkatan produktivitas usaha UMKM di Kalimantan Barat, salah satunya kawasan wisata Kurnia Grup yang berlokasi di Jalan Tembawang Panjang, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. Minggu (18/12/2022).
“Ada 3 item wisata yang terdapat di Kawasan Wisata Kurnia Grup, yakni Kurnia Water Park, Lepung Kurnia, dan Kurnia Outbound. Semua venue wisata yang kami miliki tergantung pada keberadaan listrik, syukur Alhamdulillah, kondisi kelistrikan di Kabupaten Melawi ini sangat kondusif sehingga usaha yang kami jalankan menjadi aman dan lancar,” ungkap Astrid Panji, Pengelola kawasan wisata Kurnia Grup.
Menempati areal sekitar 6 hektar, kawasan wisata Kurnia Grup menjadi lokasi wisata favorit bagi warga Kabupaten Melawi dan sekitarnya. Menghadirkan berbagai wahana hiburan yang sangat menghibur antara lain aneka jenis kolam renang bagi anak-anak dan orang dewasa, aneka kuliner tradisional dan manca negara, wahana permainan anak seperti yang ada di Dunia Fantasi, wisata air, spot foto selfie ala negara tetangga, areal outbound yang menarik dan penuh tantangan, serta masih banyak lagi wahana lainnya yang siap memanjakan anda berserta keluarga tercinta.
Pengunjung yang hadir di lokasi wisata Kurnia Grup tidak saja yang berasal dari Melawi saja, ada juga yang berasal dari Sintang, Sanggau, Sekadau, Putussibau, Singkawang, Pontianak, bahkan warga dari luar Kalbar yang kebetulan datang ke Melawi.
“Kami bersyukur, dengan adanya dukungan PLN, kawasan wisata ini menjadi salah satu icon wisata favorit di Kalimantan Barat khususunya di Kabupaten Melawi,” tutur Astrid Panji.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalbar, Mochamad Soffin Hadi, mengatakan bahwa kondisi kelistrikan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan dunia usaha, untuk itu dirinya berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kelistrikan kepada masyarakat agar seluruh aktivitas masyarakat khususnya aktivitas usaha tidak terganggu.
“Kami berharap keberadaan listrik yang andal menjadi salah satu faktor utama pendorong meningkatnya perekonomian masyarakat di Kalimantan Barat,” ujar Soffin.
Diakuinya, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat terus meningkat. Banyak usaha yang tumbuh dan terus berkembang. Produktivitas usaha meningkat tentunya kebutuhan listrik masyarakat juga turut meningkat.
“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas pasokan listrik, mulai dari kecukupan daya pembangkit, sistem penyaluran, hingga proses pendistribusian listrik ke pelanggan, agar mampu mendorong produktivitas usaha yang dijalankan oleh masyarakat,” imbuh Soffin.
Ia menjelaskan, saat ini sistem kelistrikan di Kalimantan Barat sangat kondusif, dimana daya mampu pembangkit yang dimiliki PLN sebesar 766 Megawatt, sementara beban puncak atau rata-rata kebutuhan listrik masyarakat sekitar 561 Megawatt, berarti ada surplus daya sebesar 205 Megawatt.
Khusus disistem kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa, PLN memiliki daya mampu pembangkit sebesar 646 Megawatt, sementara beban puncak rata-rata sebesar 423 Megawatt.
“Dengan surplus daya sebesar 221 Megawatt kami siap mendukung seluruh aktivitas masyarakat. Silahkan para pelaku usaha lebih fokus pada pengembangan usaha yang dijalankan, biar kami yang urus listriknya,” pungkas Soffin.
(Sep)