BPSDM PUPR Laksanakan Pelatihan Perencanaan Teknis Rawa Merespon Program Prioritas Nasional

Patroli Indonesia, Banjarmasin – Memasuki Tahun 2022, Pengembangan kompetensi harus terus dilakukan demi menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang lebih baik. BPSDM Kementerian PUPR melalui Balai Pengembangan Kompetensi Wilayah VII Banjarmasin melaksanakan Pelatihan Perencanaan Teknis Rawa secara distance learning, Senin (17/01).

Pentingnya pengetahuan teknis tentang rawa, sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDA dan Permukiman Ruhban Ruzziyatno, mengingat lahan irigasi di Indonesia luasnya tetap dan bahkan cenderung berkurang dari tahun ke tahun, namun kebutuhan akan terus meningkat. “Salah satu strategi untuk memenuhi hal tersebut adalah memanfaatkan lahan rawa untuk dijadikan lahan pertanian, ” Ujarnya.

Bacaan Lainnya

Irigasi pada lahan rawa sedikit berbeda dengan irigasi permukaan. Lahan rawa adalah lahan yang sering tergenang secara terus menerus akibat drainase buruk. Oleh karena itu, salah satu tujuan irigasi di lahan rawa ini adalah untuk mengelola drainase nya agar dapat ditanami padi. Perencanaan rawa pun harus memiliki pengetahuan khusus tentang rawa.

Lebih lanjut Ruhban Ruzziyatno, menyampaikan,”Salah satu program prioritas nasional, yaitu peningkatan perekonomian dan ketahanan pangan nasional, Kementerian PUPR merespon dengan mencanangkan Program Magister Super Spesialis di bidang Rawa untuk melaksanakan pemanfaatan lahan Rawa. Sejalan dengan hal tersebut, Pelatihan Perencanaan Teknis Rawa ini merupakan jawaban dari kita untuk merespon program prioritas nasional tersebut,” jelasnya.

Direktur Irigasi dan Rawa, Direktorat Jenderal Sumber Daya air Suparji, juga mengatakan,” Pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah merupakan tantangan dalam perubahan alih fungsi irigasi dan rawa di daerah. Diperlukan pemanfaatan potensi rawa di seluruh wilayah Indonesia secara modern sehingga dapat mengakomodir kebutuhan nasional. Dalam pelatihan perencanaan teknis rawa ini peserta diharapkan menjadi agen perubahan dalam pengelolaan pemanfaatan irigasi di Indonesia,” katanya.

Untuk diketahui, pelatihan yang diikuti 66 orang peserta ini, akan dilaksanakan dengan pola pelatihan Distance Learning mulai tanggal 17 Januari s.d 31 Januari 2022 dengan materi yang terdiri dari 68 jam pelajaran. Pengajar yang memberikan pembekalan pada pelatihan ini adalah Widyaiswara, Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Terkait di Lingkungan Kementerian PUPR dan pada akhir pelaksanaan pelatihan akan dilaksanakan sertifikasi oleh Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI). (*)

Pos terkait