MPI, MERANTI – Proyek Pembangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 kecamatan Rangsang Pesisir, kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau duduga dikerjakan Asal jadi. Sabtu (21/01/2023).
Proyek Gedung SMP Negeri 4 yang terletak di desa Telesung yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang menelan biaya Rp.8.700.000.000,- (delapan miliyar tujuh ratus juta rupiah) tahun Anggaran 2022.
Dengan ornamen fasilitas lengkap, yaitu ruang kelas belajar mengajar, majelis guru, rumah dinas guru dan mck. Namun pembangunan yang dinilai super megah dan menelan biaya yang cukup fantastis tersebut diduga dikerjakan Asal-asalan Alias Asal Jadi.
Hasil pantauan dan investigasi Tim Dewan Perwakilan Cabang Aliansi Wartawan Indonesia (DPC AWI) kabupaten Kepulauan Meranti di lapangan melihat pengerjaan pembangunan gedung sekolah tersebut diduga tidak sesuai spek.
Terlihat pengerjaan dasar lantai ruangan belajar mengajar, majlis guru rumah dinas guru dan mck dasar lantainya hanya menggunakan tanah Tempatan (yaitu tanah gambut – Red), dan atapnya juga dinilai menggunakan Zeng yang tidak standar (yaitu zeng tipis) serta terlihat ada satu unit bangunan gedungnya agak miring.
Pelaksanaan proyek sekolah tersebut menjadi sorotan Tim DPC AWI kabupaten Kepulauan Meranti.
M.Khosir AMN, Ketua DPC AWI kabupaten Kepulauan Meranti turut angkat bicara terkait pelaksanaan pekerjaan proyek gedung sekolah tersebut.
“Sesuai dengan hasil pantauan dari Tim DPC AWI di kabupaten Kepulauan Meranti, pada pelaksanaan pembangunan gedung sekolah yang menelan anggaran sangat fantastis itu dinilai tidak punya mutu, betapa tidak sebab pengerjaan lantai dasar yang hanya menggunakan tanah Tempatan yaitu tanah gambut, diprediksi tidak akan tahan lama sebab tanah gambut punya kadar labil,” kata M.Khosir.
“Sebab Lokasi pembangunan gedung sekolah tersebut berdiri diatas lahan tanah gambut,” ungkap ketua DPC AWI tersebut.
Tim AWI juga melihat pelaksanaan proyek pembangunan sekolah tersebut menggunakan atap zeng yang diduga tidak standar (tipis) serta terlihat salah satu unit pembangunan gedung sekolah tersebut ada yang miring.
Demi untuk menyelamatkan uang negara dan hasil pekerjaan proyek yang bermutu khususnya di Kabupaten Kepulauan Meranti kepada pihak yang berwenang, M.Khosir minta agar mengevaluasi hasil pekerjaan yang sistimnya Swakelola tersebut.
Gunawan ketua pelaksana kegiatan pada proyek tersebut, ketika mau dijumpai untuk dikonfirmasi wartawan selalu kucing-kucingan namun ia selalu melimpahkan kepada kepala desa Telesung yaitu Syamsudin.
Suwardi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Kabid Sapras, Syamsul yang dikonfirmasi oleh awak media dari Tim AWI terkait kondisi pelaksanaan gedung SMP tersebut dikantornya pekan lalu.
Syamsul mengatakan akan mengadakan cek kelapangan, dan Syamsul menegaskan terkait pembangunan lantai semua ruangan yang tidak menggunakan penimbunan tanah liat sesuai speknya, kata Syamsul, itu cukup menggunakan tanah Tempatan yaitu tanah yang ada disekitar lokasi pekerjaan.
Masih kata Syamsul, “kami akan melakukan pengecekan kelapangan apa yang telah di informasikan oleh rekan-rekan wartawan terkait pelaksanaan pembangunan sekolah tersebut, dan saya mengucapkan terima kasih atas informasinya yang telah disampaikan kepada saya,” tuturnya.
Namun Syamsul mengatakan lupa ketika ditanya oleh Tim AWI terkait besarnya pagu anggaran biaya pembangunan gedung SMP Negeri 4 Rangsang Pesisir tersebut oh ya saya lupa tentang jumlah anggaran tersebut. Syamsul juga berpesan kepada wartawan, terkait perkembangan pelaksanaan proyek gedung SMP tersebut minta jangan ditulis.
Ketua Aliansi Wartawan Indonesia (DPC AWI) kabupaten Kepulauan Meranti minta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar segera mengaudit hasil pelaksanaan pembangunan gedung SMP di desa Telesung, kecamatan Rangsang Pesisir itu.
(Red/Tim AWI).