Ribuan Ikan Mati di Waduk Janghari Cianjur Akibat upwelling

Patroliindonesia.com | Cianjur – Karena curah hujan yang tiggi dan pergantian musim diduga disebabkan upwelling, di perkirakan 200 ton lebih ikan nila dan mas mati mendadak di kolam jaring apung (KJA) Waduk Jangari, Kabupaten Cianjur. Kematian massal ikan yang dan peralihan cuaca mengakibatkan petani merugi.hampir di seluruh tempat kolam jaring apung mengalami kerugian sejak lima hari lalu.

Menurut tim patroliindonesia menjelaskan setelah turun kelapangan Sehingga, menyebabkan suhu air menjadi tinggi dan air sungai yang kotor dari hulu mengalir deras ke kawasan Waduk Cirata.dan suhu air menjadi tidak normal.Sabtu (23/10/2021)

“Salah satu pemilik (KJA) yang tidak mau di sebut namanya, menerangkan Awalnya beberapa ekor yang mati, kemudian besoknya berturut-turut ikan yang mati semakin banyak hingga sekitar tiga hari,puncak nya kemarin kamis (22/10) semua ikan yang saya pelihara di kolam ikan terapung mati semua,”Ungkapnya.

Menurutnya, dari puluhan KJA di blok tersebut, diperkirakan total ikan yang mati mencapai 200 ton lebih.

“Setiap kolam hitungan yang matinya ton-an. Hingga yang hanya  beberapa ton, hingga yang KJA-nya besar seperti milik saya ikan yang mati mencapai 30 ton. Kalau ditotal dengan rekan yang lain, sampai 200 ton yang mati,” kata salah seorang warga.

Tidak seperti tahun kemarin tahun 2020 kematian ikan karena pergantian cuaca eksrim seluruhnya hanya mencapai kurang lebih 30 ton,tidak seperti sekarang kemungkinan lebih banyak hingga di perkirakan mencaapai 200 ton.

Kepala UPTD Jangari Budi Prayatna mengatakan kematian massal ikan di Waduk Jangari memang terjadi sejak beberapa hari terakhir. Hal itu disebabkan hujan terus menerus di kawasan hulu sungai, sehingga mengakibatkan mengalir air kotor ke perairan Waduk Cirata.sehingga ikan kurang mendapatkan air bersih

Karena ini bukan kejadian yang pertama kali yang di alami petani apabila cuaca musim penghujan harusnya petani sudah mengantisipasi kejadian serupa,Kami hanya bisa menghimbau agar memanen ikan lebih awal agar petani tidak merugi dikarenakan ikan banyak yang mati.

“Budi mengatakan kesulitan untuk menyiasati kejadian tersebut, karena ini di sebabkan dari hulu sungai. “Ya gimana susah kalau di hulu sungai hujan terus otomatis mengalirkan air kotor yang menyebabkan ikan mati mendadak,” kata Budi.

Ini Imbauan DKPP Cianjur

Maka dari itu, Budi mengimbau kepada seluruh petani ikan di KJA Waduk Cirata untuk melakukan budidaya sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ada.

Di antaranya, mengurangi pemberian pakan berlebih, mengurangi padat tebar ikan dalam KJA, melakukan panen lebih awal, dan memperhatikan perubahan kondisi lingkungan perairan.

“Selain itu, perhatikan juga ukuran ikan yang akan ditebar dan jenis ikan yang akan ditanam. Misalnya, pilih ikan yang tahan terhadap kondisi perairan yang jelek (patin atau nila),” ungkapnya.

Menurutnya, semua persiapan pengelola pascapanen harus diperhatikan dengan seksama. Terlebih dalam kondisi ekstrem saat ini.

“Semuanya harus dipersiapkan dengan baik, agar bisa mengantisipasi terjadinya kematian ikan yang menyebabkan kerugian,” ucapnya.

(Reporter/Budy/Asep Jandan)

Pos terkait