MPI, Ciamis – Menjadi seorang inspirator bagi masyarakat tidaklah mudah apalagi untuk menggugah minat anak muda disekitar, harus ada kerja keras dan pengorbanan untuk menggapai suatu tujuan.
Seperti halnya yang ditekuni oleh Anggota TNI Serka Peri Sanjaya,menjadi pelaku usaha budidaya ikan gurame di Desa Purwadadi Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis sejak 2019 lalu.
“Meskipun kala itu saat gencar gencarnya dilanda Covid 19 saya hampir down, dengan modal awal sekitar 5 sampai 6 jutaan, alhamdulillah sampai sekarang usaha budidaya ikan gurame ini masih berjalan,” kata Serka Peri Senin (29/1/2023).
Serka Peri mengatakan metode pembenihan ikan gurame ini awalnya belajar dari media sosial, belajar mandiri dulu kalaupun dari pemerintah daerah ada yang mendorong atau memotivasi memberikan metode budidaya ikan gurame yang lebih bagus, dengan senang hati menerima masukan tersebut.
“Sebelum diisi ikan kolam selalu menggunakan cairan bios 44, selain itu juga larutan bios 44 bisa dipergunakan untuk permentasi pakan,” jelasnya.
Sementara itu Serka Peri mengatakan metode yang dia tahu seperti indukan di pijahkan, lalu pendederan, habis itu di besarkan, ada ukurannya kalau orang orang sini menyebutnya ukuran bensol, gapleh, pahpir sampai ke yang paling besar bisa disebut ukuran garpit, itu untuk ukuran pembenihan.
Mulai dari tahun 2022 kemarin, Serka Peri mencoba budidaya ikan gurame ini dari pembesaran sampai ke ukuran konsumsi.
“Untuk pembesaran sampai ke ukuran konsumsi, bisa dipanen 7 sampai 8 bulan, kita terkendalanya air, sebab disini kolamnya tadah hujan, kolam ikannya juga terletak di hamparan sawah, kalau musim kemarau airnya bisa habis, jadi kita harus sedot dulu dari kolam yang lain,” paparnya.
Dengan keuntungan yang didapatnya, Serka Peri pun merasa bersyukur dan terus semangat dalam budidaya gurame, sampai saat ini Serka Peri sudah memiliki 50 kolam lebih di beberapa tempat.
“Ya alhamdulilah, dengan teknik pemasaran digital marketing kita banyak konsumen yang membeli benih gurame bahkan ada juga yang datang langsung ke kolam. Jadi, alhamdulilah perjuangan Saya enggak sia-sia,” ucap Serka Peri.
Ada beberapa jenis ikan gurame yang dijual diantaranya, ada gurame soang, gurame padang dan gurame porselen. Sementara itu daya jual ikan gurame sendiri ukuran bensol Rp 1.300 rupiah perekor, ukuran gapleh Rp 1.800 rupiah perekor, sampai ukuran yang lebih besar lagi bisa Rp 2.000 sampai Rp 3.000 rupiah perekor.
“sebetulnya target saya ingin dikenal terlebih dahulu, bahwa di Kecamatan Purwadadi ada petani yang budidaya gurame, untuk daya jual saya rasa masih bisa bersaing dengan petani gurame yang lain, artinya walaupun untungnya sedikit saya rasa pemasaran kita ingin lebih dikenal secara luas dulu, terlebih untuk memotivasi para kaula muda yang ada di Purwadadi, ” tambahya.
Serka Peri Sanjaya menambahkan, terkadang ketika benih ikan sudah tidak bisa ditampung dikolam, dibagikan ke masyarakat setempat yang mempunyai kolam.
” Saya stop dulu pembenihan, soalnya sudah tidak tertampung dikolam terkadang dibagikan saja ke warga sekitar bebas mau ngambil berapa ekor dari pada mubazir,” cetusnya.
Bahkan anak muda dilingkungan setempat sudah mulai banyak yang termotivasi ketika melihat sebagian warganya membudidayakan gurame.
“Alhamdulillah ketika hasilnya bisa dilihat dan dirasakan, banyak anak muda yang antusias untuk menjadi pelaku usaha budidaya gurame, ada yang masih harus saya bimbing melalui penyuluhan, dan ada juga yang sudah mandiri,” tukasnya. ( Ajeng. SZ )
Editor : Yans