Patroli Indonesia|Manggarai Timur – Beredar luas di media sosial video viral terkait penindakan oknum pelanggar lalu lintas asal Liang Leso, kecamatan Rana Mese, kabupaten Manggarai Timur beberapa waktu lalu, Kepolisian Resort Manggarai Timur melalui kasat lantas memberikan tanggapan.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Manggarai Timur (Matim), melalaui kasat lantas IPTU Gusti Putu Subhanugraha mengklarifikasi dalam konferensi pers di ruang kerjanya pada jumat, (31/12/2021).
Gusti menjelaskan, video yang kini viral dan telah beredar tersebut merupakan kegiatan imbauan dalam rangka menciptakan rasa aman menjelang tahun baru yang dilaksanakan pada Rabu (29/12/2021) lalu di Liang Lesong, Desa Watu Mori, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur.
“Saat itu kita tengah melaksanakan patroli keliling, untuk menciptakan rasa aman menjelang perayaan tahun baru. Salah satu agendanya adalah menertibkan banyaknya pengendara yang menggunakan kenalpot racing,” tukas Gusti
Menurutnya, imbauan pelarangan penggunaan kenalpot racing dilakukan mengingat banyaknya keluhan masyarakat tentang penggunaan kenalpot Racing yang kini semakin marak.
“Saat kegiatan tersebut, yang bersangkutan melintas, tanpa menggunakan helm,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, melihat hal tersebut polisi menghentikan yang bersangkutan.
“Saat dihentikan, mesin motor yang bersangkutan mati, polisi lalu mengarahkan yang bersangkutan agar menggunakan helm dan menghidupkan mesin motor, dan saat itu ketahuan bahwa yang bersangkutan menggunakan kenalpot racing,” imbuhnya.
Sesaat setelah menghidupkan motornya, ada gerakan refleks yang bersangkutan menunduk untuk mendengar sendiri bunyi motonya.
“Disaat bersamaan, ada sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi, sehingga seorang petugas polisi reflek ke arah korban untuk melindungi korban karena ada mobil yang melintas.” Katanya.
Sementara itu, Salesius Medi A DPRD Manggarai Timur mewakili tokoh masyarakat mengatakan bahwa sebenarnya yang terjadi adalah bentuk teguran lokal.
“Karakter orang manggarai tak bisa dengan teguran lemah lembut. Saya rasa, yang dilakukan anggota polantas sebenarnya teguran lokal. Bukan berdasarkan regulasi. Hal itu wajar,” tukas Medi.
Sehingga kata dia, kejadian tersebut mestinya menjadi refleksi untuk masyarakat. Keteladanan akan aturan lalu lintas sebenarnya lebih kepada kenyamanan dan keselamatan kita sebagai pengendara.
Iren Antus