TPT Ambruk, Rumah Warga di Puni Terancam, Begini Tanggapan BPBD Manggarai

 

Patroli Indonesia, Manggarai – Rumah Pius Benediktus S. Ragan, salah seorang Warga Puni, RT 09/RW 01, Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rombong, Kabupaten Manggarai, NTT terancam akibat ambruknya tembok Penahan tanah dampak hujan. Lambannya penanganan dinas terkait (BPBD Mangagrai) menimbulkan kekesalan bagi keluarga tersebut.

Kekesalannya muncul saat dirinya mendapat janji dari dinas BPBD Manggarai terkait penanggulangan ambruknya tembok penahan tanah jembatan wae Gogol yang berlokasi tepat di samping rumahnya.

Kejadian itu pada tanggal 20/11/2021 lalu. Saat itu hujan selama 2 hari. TPT ambruk rumah saya terancam”, tukasnya kepada wartawan, senin (10/1/2022)

Dijelaskannya p99ersis satu hari setelah kejadian, melihat kondisi TPT di samping rumahnya itu, dirinya langsung membuat laporan ke kelurahan Pau. Tidak mendapat respon dari kelurahan, tanggal 10 Desember 2021 Ia mendatangi dinas BPBD kabupaten Manggarai.

Lanjut Ia katakan, saat itu dirinya bertemu dengan kepala BPBD. Sepulangnya dari dinas BPBD dengan jawaban akan segera ditangani persoalan tersebut, dirinya legah. Sebab mereka (Dinas BPBD Manggarai) berjanji tanggal 4 januari 2022 lalu akan turun lokasi dan mengerjakan TPT yang ambruk tersebut.

“Saya sedikit nyaman, sebab mereka siap tangani”, tukasnya

Namun hingga tanggal yang telah ditetapkan sebelumnya, salah satu staf dari dinas tersebut kembali menelepon dirinya dan beralasan ada urusan keluarga sehingga terpaksa menunda. Melalui via telepon mereka berjanji tanggal 10/1/22 akan turun lokasi.

“Saya menunggu dari pagi. Mereka tidak datang. Dinas BPBD Manggarai ini suka ‘PHP’ “, Tukas Beni

Ia menambahkan, pihaknya merasa sudah dipermainkan oleh dinas BPBD Manggarai. Dirinya hanya meminta tanggung jawab dari dinas BPBD Manggarai. Dalam hal ini kata Dia, janji akan penanganan ambruknya tembok penahan samping rumahnya itu.

“Rumah saya terancam ambruk. Saat hujan, saya bersama keluarga tidak tenang”, cetusnya.

Menutup pembicaraan, Beni menegaskan apabila dalam waktu dekat belum ada sikap dari dinas terkait, dirinya kembali mendatangi dinas BPBD Manggarai.

“Saya akan menagih janji mereka. Jangan membohongi masyarakat”, pungkasnya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Manggarai melakukan Kajian

Sekretaris Dinas BPBD Kristo Reme, kepada media saat ditemui di ruang kerjanya pada selasa, (11/1/2022) mengatakan pihaknya sudah pernah meninjau lokasi tempat penanggulangan tersebut.

“Kami sudah turun lokasi untuk mengidentifikasi berdasarkan laporan masuk dari kelurahan”, ungkapnya.

Ia menambahkan, hasil kajian tersebut dinas menyimpulkan bahwa bencana yang terjadi masuk kategori bencana tanggap darurat. Terkait lambannya penanganan sebenarnya karena keterbatasan anggaran. Hal itu lanjut Ia katakan bencana yang terjadi tersebut terjadi di penghujung tahun. Oleh karenanya penanganan bencana tersebut akan dilakukan di tahun 2022 ini.

“Kita siap tangani. Hanya saja menunggu anggaran. Semua kita lakukan berdasarkan regulasi”, tukasnya.

(Kristo Reme. Sekretaris BPBD Manggarai. Foto ist)

Akan tetapi, berdasarkan hasil identifikasi dan kajian tekhnis penanganan untuk lokasi bencana tersebut dilakukan dengan tanggap darurat. Kalaupun nanti ada kemungkinan ditindak secara permanen kita melihat perkembangan dan kondisi anggaran.

“Pada intinya ini hanya soal waktu. Kita tetap tangani. Untuk masyarakat diharapkan bersabar”, pungkasnya.

Iren Antus

 

Pos terkait